Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/04/2020, 09:25 WIB

2.000 RW hingga panti asuhan butuh bantuan

Anies juga menyebutkan bahwa ada 2.000 RW di DKI Jakarta yang membutuhkan bantuan karena terdampak Covid-19.

"Kita punya 2000 dusun kecil, beberapa RW, panti asuhan, asrama sekolahan, rumah perawatan penyandang disabilitas, dan juga kelompok-kelompok lain untuk didukung," kata dia.

Menurut Anies, para pengusaha atau pihak ketiga bisa langsung mendistribusikan bantuannya kepada warga daripada dikumpulkan terlebih dulu ke Pemprov DKI.

Sistemnya, Pemprov DKI berperan sebagai penyedia informasi wilayah mana saja yang membutuhkan bantuan terutama makanan.

"Idenya adalah, daripada kita sebagai pemerintah yang mengumpulkan dan mendistribusikan bantuan, kita mengundang pihak ketiga untuk memberikan dukungan secara langsung kepada orang-orang ini," jelasnya.

Baca juga: Di Hadapan Para Pengusaha, Anies Sebut 2.000 RW hingga Panti Asuhan Perlu Dibantu

Bagaimana penyalurannya?

Cara agar pengusaha bisa membantu mereka adalah melalui situs atau template yang disediakan oleh Pemprov DKI di corona.jakarta.go.id.

"Kami punya sebuah website dimana anda bisa memilih, apakah anda mau mensupport dusun, sekolah asrama, atau panti asuhan. Bagian kita adalah untuk membuat database agar anda bisa memilih siapa yang ingin anda dukung," tutur Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Nantinya perusahaan atau individu bisa mengklik area yang akan dibantu.

Kemudian akan muncul data yang menunjukan berapa banyak keluarga miskin di RW tersebut, siapa pemimpin RW, dan bantuan jenis apa yang bisa diberikan.

Mereka tinggal mengklik dan semua data akan muncul seperti berapa banyak keluarga miskin yang ada di dusun dan jenis bantuan apa yang bisa diberikan.

"Idenya adalah, ketika anda memilih RW mana yang ingin anda dukung, itu akan memberitahu anda berapa banyak keluarga atau individu yang ada di sana, di mana kemudian anda bisa berikan bantuan yang dibutuhkan," ucap Anies.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Datangi Petugas yang Tutup U-turn di Jalan Antasari, Warga: Buka Pembatas Jalannya

Datangi Petugas yang Tutup U-turn di Jalan Antasari, Warga: Buka Pembatas Jalannya

Megapolitan
Hal yang Beratkan Tuntutan Hukuman Mati Teddy Minahasa: Nikmati Keuntungan Jual Beli Sabu hingga Tak Akui Kesalahan

Hal yang Beratkan Tuntutan Hukuman Mati Teddy Minahasa: Nikmati Keuntungan Jual Beli Sabu hingga Tak Akui Kesalahan

Megapolitan
Masa Penahanan Terbatas, PN Jakarta Selatan Gelar Sidang AG Setiap Hari

Masa Penahanan Terbatas, PN Jakarta Selatan Gelar Sidang AG Setiap Hari

Megapolitan
Cara Daftar Mudik Gratis Polda Metro Jaya, Ada Kuota untuk 20.000 Orang

Cara Daftar Mudik Gratis Polda Metro Jaya, Ada Kuota untuk 20.000 Orang

Megapolitan
Toko 'Online' Lorient_second Bantah Istri Sekda Riau Beli Tas KW di Sana

Toko "Online" Lorient_second Bantah Istri Sekda Riau Beli Tas KW di Sana

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Jakarta Hari Ini, Kamis 30 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Jakarta Hari Ini, Kamis 30 Maret 2023

Megapolitan
Irjen Teddy Minahasa Dituntut Hukuman Mati dalam Kasus Peredaran Sabu

Irjen Teddy Minahasa Dituntut Hukuman Mati dalam Kasus Peredaran Sabu

Megapolitan
Dipepet lalu Dituduh Keroyok Orang, Perempuan Ini Jadi Korban Perampasan Motor di Bekasi

Dipepet lalu Dituduh Keroyok Orang, Perempuan Ini Jadi Korban Perampasan Motor di Bekasi

Megapolitan
Jembatan di Marunda Ambles Usai Dilintasi Truk Tronton, Perusahaan Truk Sepakat Tanggung Jawab

Jembatan di Marunda Ambles Usai Dilintasi Truk Tronton, Perusahaan Truk Sepakat Tanggung Jawab

Megapolitan
Kebahagiaan Pariyono 27 Tahun Jadi Marbut, Merasa Tenang Beribadah dan Banyak Teman Baru

Kebahagiaan Pariyono 27 Tahun Jadi Marbut, Merasa Tenang Beribadah dan Banyak Teman Baru

Megapolitan
Ditinggal Shalat Tarawih, Rumah Warga di Sawangan Depok Dibobol Maling

Ditinggal Shalat Tarawih, Rumah Warga di Sawangan Depok Dibobol Maling

Megapolitan
Dinkes DKI Kerahkan 1.000 Nakes Periksa Kesehatan Sopir Bus Sebelum Angkut Pemudik

Dinkes DKI Kerahkan 1.000 Nakes Periksa Kesehatan Sopir Bus Sebelum Angkut Pemudik

Megapolitan
Mahasiswa Bakal Demo Tolak UU Cipta Kerja di DPR, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Mahasiswa Bakal Demo Tolak UU Cipta Kerja di DPR, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Megapolitan
Menelusuri Toko Lorient_second di Mangga Dua, Tempat Istri Sekda Riau Beli Tas 'Branded' KW

Menelusuri Toko Lorient_second di Mangga Dua, Tempat Istri Sekda Riau Beli Tas "Branded" KW

Megapolitan
Jembatan Akses Rumah Si Pitung Ambles, Perbaikan Akan Makan Waktu Lama

Jembatan Akses Rumah Si Pitung Ambles, Perbaikan Akan Makan Waktu Lama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke