Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: 80 Persen Negara Termasuk Indonesia Catat Penurunan Kasus Covid-19, tetapi...

Kompas.com - 29/04/2020, 13:32 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi asal Universitas Indonesia Syahrizal Syarif menyebutkan, dari 210 negara yang terkena wabah Covid-19, 80 persen di antaranya mencatat penurunan kasus.

"Tadi malam saya mengamati 210 negara, saya kategorikan ke wabah tak terkendali, wabah sudah menurun, atau wabah hampir selesai. Dari situ saya lihat hanya 42 negara, 20 persen yang belum terkendali," kata Syahril saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/4/2020).

Dari 80 persen negara yang mencatatkan penurunan tersebut, Indonesia dan Singapura termasuk di dalamnya.

Baca juga: Kurangnya Alat PCR Bikin Kasus Covid-19 di Jakarta Seolah Turun

Syahrizal kemudian menjelaskan, suatu negara dinyatakan mengalami penurunan kasus apabila selama 5-7 hari berturut-turut angka pasien Covid-19 berada di bawah kasus tertinggi harian.

Sementara, negara yang dinyatakan wabahnya terkontrol apabila di atas tujuh hari negara tersebut bisa menjaga angka persebaran virus corona.

Lalu, negara yang dinyatakan wabah belum tak terkendali apabila setiap harinya angka tertinggi pasien Covid-19 terus meningkat.

Syahrizal menyampaikan, di Indonesia, jumlah penambahan pasien positif tertinggi terjadi pada tanggal 24 April 2020 lalu dengan tambahan 436 kasus.

Baca juga: Pemudik yang Gunakan Sepeda Motor Disuruh Putar Arah di Jalur Arteri Karawang

Setelahnya, hingga saat ini jumlah pembahasan kasus tak pernah melebihi angka tersebut.

Namun, ada sedikit kecurigaan dari Syahrizal mengenai penurunan penyebaran pasien positif Covid-19.

Bisa jadi berkurangnya angka penambahan kasus karena jumlah alat PCR Covid-19 yang sempat menipis.

"Pak Yuri (jubir pemerintah) bilangkan reagen sudah datang, 400.000-an paket. Saya berharap dengan datangnya reagen ini kecurigaan kita terhadap menurunnya laporan bukan karena reagen yang kurang," kata Syahrizal.

Baca juga: RSUI Buka Konsultasi Online bagi Pasien, Ini Ketentuannya

Berdasarkan data yang dirangkum Kompas.com, setelah tanggal 24 April, penambahan kasus positif pasien Covid-19 di Indonesia rata-rata dibawah angka 300.

Namun, kemarin, angka itu kembali melonjak menjadi 415 kasus baru.

Menurut Syahrizal, butuh lima sampai tujuh hari kedepan untuk membuktikan apakah nenar terjadi penurunan jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com