Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Skenario PT MRT Hadapi Pandemi Covid-19 di Jakarta, dari Moderat hingga Buruk

Kompas.com - 29/04/2020, 19:13 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta menyiapkan empat skenario untuk menghadapi krisis di tengah wabah virus corona (Covid-19).

Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar menyebutkan, skenario ini dibuat karena Covid-19 tidak bisa diprediksi kapan akan berakhir.

Sebagai perusahaan, kata dia, MRT juga harus bisa bertahan dari aspek operasional dan ekonomi ketika menghadapi krisis.

"Kita mengembangkan empat skenario untuk 2020. Bagaimana MRT bisa survive dan semua skenario ini kita pastikan bahwa dalam skenario yang buruk pun MRT tetep bisa survive," ujar William dalam paparannya via video konferensi, Rabu (29/4/2020).

Baca juga: Stasiun MRT Benhil dan Senayan Tutup Mulai Hari Ini, Total 7 Stasiun Tak Beroperasi

Empat skenario tersebut adalah skenario moderat, berat, sangat berat, dan buruk.

1. Skenario moderat

Untuk skenario moderat, disebutkan MRT Jakarta mulai menghadapi krisis pada Maret 2020. Kemudian krisis berlangsung hingga bulan Mei 2020.

Setelah Covid-19 berakhir, proses rebound atau pemulihan akan dilakukan selama empat bulan.

Dalam proses pemulihan ini, PT MRT Jakarta akan berusaha mengembalikan jumlah penumpang ke angka 100.000.

"Jadi periode rebound akan ada sekitar empat bulan kemudian di bulan Oktober, November, Desember adalah periode stabil," kata dia.

Baca juga: Langgar PSBB, 101 Perusahaan di Jakarta Disegel

William menuturkan, skenario moderat ini tidak akan terlalu menghantam MRT. Dengan skenario ini, MRT tetap bisa kembali di tahun yang sama kalau krisisnya hanya tiga bulan pertama.

2. Skenario berat

Dalam skenario ini diasumsikan periode Covid-19 berlangsung selama lima bulan, yakni dari Maret hingga Juli 2020.

Proses pemulihan akan dimulai pada bulan Agustus 2020 dan berlangsung selama empat bulan.

Dampaknya akan lebih berat karena berakibat pada pendapatan farebox seperti tiket dan non farebox atau dari iklan.

"Kita harus perhitungkan akan menurun. Begitu juga subsidi karena mungkin kan juga akan lebih kurang lagi," tuturnya.

3. Skenario sangat berat

Selanjutnya adalah PT MRT Jakarta menyiapkan skenario sangat berat. Pada skenario ini, diperkirakan Covid-19 akan berlangsung selama tujuh bulan, yaitu Maret hingga September 2020.

Baca juga: Pemprov DKI Tunda Penyaluran Bansos Tahap Dua Sampai Perbaikan Data Selesai

Masa pemulihan baru dilakukan pada Oktober 2020 dan kondisi bakal stabil pada awal tahun 2021.

"Kita berharap bahwa yang terjadi ini skenario moderat. Kita tidak berharap Covid berkepanjangan, kita berharap Juni kita sudah mulai rebound supaya secara ekonomi juga kita bisa atasi proses ini," jelas William.

4. Skenario buruk

Terakhir adalah skenario buruk dengan prediksi pandemi berlangsung sembilan bulan pada Maret-November 2020.

Skenario ini membuat periode rebound atau pemulihan berlangsung sejak Desember 2020 hingga Maret 2021.

Kondisi baru akan stabil diprediksi pada Maret 2021.

"MRT akan terus memastikan dalam skenario paling buruk sekalipun bahwa kita tetap bisa beroperasi tentu mengikuti kebijakan pemerintah kalau memang PSBB ini dilanjutkan sambil lakukan efisiensi," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com