JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar baik kembali hadir di tengah pandemi Covid-19. Untuk pertama kalinya, pasien sembuh Covid-19 di Jakarta melampaui jumlah pasien yang meninggal dunia.
Seperti diketahui, Jakarta saat ini masih menjadi provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia dengan total 4.033 kasus.
Jakarta pula yang menjadi provinsi pertama yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Data per Rabu (29/4/2020), jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 mencapai 412 orang. Sementara yang meninggal dunia sebanyak 381 orang.
Berita soal pasien sembuh di Jakarta ini menjadi berita yang paling banyak dibaca di Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin.
Berikut empat berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com:
Hari ini, jumlah pasien sembuh bertambah 71 orang, sementara jumlah pasien meninggal bertambah dua orang.
Berdasarkan data tersebut, tingkat kematian atau case fatality rate akibat Covid-19 di Jakarta sebesar 9 persen.
Sementara persentase kesembuhan mencapai 10 persen. Meskipun demikian, penambahan jumlah pasien positif Covid-19 masih cukup banyak.
Jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta hari ini bertambah 83 orang.
Baca juga: Daftar 13 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Jakarta
Pemprov DKI Jakarta sejak 24 April lalu menerapkan periode kedua pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Periode kedua PSBB akan diterapkan sampai 22 Mei 2020. Periode pertama PSBB telah berlangsung sejak 10 April 2020 hingga Kamis pekan lalu, 23 April 2020.
Pemprov DKI memutuskan untuk memperpanjang PSBB karena kasus positif Covid-19 di Jakarta masih terus meningkat.
Baca selengkapnya di sini.
Semua kecamatan di Kota Depok, Jawa Barat, mencatat punya kasus Covid-19 hingga hari terakhir periode pertama penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Selasa (28/4/2020) kemarin.
Hal itu menjadikan Depok zona merah penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis Pemerintah Kota Depok melalui situs ccc-19. depok.go.id, Kecamatan Cimanggis merupakan zona paling merah sejauh ini di Depok.
Baca juga: [UPDATE] Covid-19 29 April: Depok Tambah 8 Kasus Positif dan 2 Suspect Meninggal
Dengan menggunakan parameter jumlah kasus positif Covid-19, Cimanggis ada di urutan teratas disusul Kecamatan Pancoranmas dan Sukmajaya.
Dari data terbaru yang dilaporkan Pemerintah Kota Depok, total 58 warga Cimanggis positif Covid-19 dan 5 di antaranya meninggal dunia.
Kelurahan Pasir Gunung Selatan menjadi kelurahan dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di Cimanggis sekaligus di Depok. Total 22 warga positif Covid-19 di kelurahan itu disusul Kelurahan Tugu dengan 15 kasus positif.
Baca juga: Ini 3 Wilayah di Depok dengan Jumlah PDP dan ODP Covid-19 Terbanyak
Masih di Cimanggis, kasus kematian terbanyak ada di Kelurahan Cisalak Pasar. Dari 7 warga Cisalak Pasar yang positif Covid-19, 3 di antaranya meninggal dunia.
Sementara itu, Kecamatan Pancoranmas mencatat 42 kasus positif Covid-19 sejauh ini, 5 di antaranya meninggal.
Kelurahan Depok Jaya mencatat 13 kasus positif Covid-19, terbanyak di Kecamatan Pancoranmas, disusul Kelurahan Depok dengan 9 warganya positif Covid-19.
Setiap kelurahan di Pancoranmas mencatat 1 warganya meninggal dunia akibat Covid-19, kecuali Kelurahan Pancoranmas yang hingga sekarang masih nihil.
Baca selengkapnya di sini.
Pelaku perusakan mobil milik Brigjen Erwin Chahara Rusmana di Tol Cikampek berinisial BS dalah aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Ketenagakerjaan.
Informasi tersebut dibenarkan oleh Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan Soes Hindharno.
"Kami membenarkan yang bersangkutan (BS) merupakan ASN yang bekerja di Kementerian Ketenagakerjaan," kata Soes dalam keterangannya, Rabu (29/4/2020).
Baca juga: Perusak Mobil Dinas Seorang Brigjen Polisi di Tol Cikampek Ditangkap
Soes menyayangkan perbuatan BS yang mengancam bahkan merusak mobil anggota kepolisian itu menggunakan pisau.
BS diduga tidak terima saat mobilnya disalip oleh korban yang saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Konflik dan Keamanan Deputi 5 Kemenko Polhukam.
"Kami sangat menyesalkan kejadian tersebut dan berharap kasus ini dapat segera diselesaikan dengan baik," ungkap Soes.
Menurut Soes, BS akan mendapatkan pembinaan setelah menjalani proses hukum yang kini tengah ditangani pihak kepolisian.
Sebelumnya diberitakan, polisi menangkap BS atas dugaan pengancaman dan perusakan mobil Brigjen Erwin menggunakan pisau di Jalan Tol Cikampek KM 29, Jumat (24/4/2020) lalu.
Peristiwa tersebut berawal ketika mobil dinas anggota polisi berpangkat Brigjen itu menyalip mobil yang dikendarai BS di ruas tol Cikampek.
Baca selengkapnya di sini.
Pemerintah melalui gugus tugas penanganan Covid-19 sempat mengklaim bahwa penyebaran virus corona di DKI Jakarta semakin mengalami perlambatan pada 27 April 2020 lalu.
Namun, setelah pengumuman tersebut, angka pasien positif Covid-19 di Jakarta tiba-tiba kembali melonjak Selasa (28/4/2020) kemarin.
Pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 ( SARS-CoV-2) di Jakarta mencapai 3.950 orang, bertambah 118 pasien dibandingkan data pada Senin kemarin.
Baca juga: Ahli Epidemiologi Khawatirkan Penyebaran Covid-19 di Luar Pulau Jawa
Penambahan ini lebih tinggi dari biasanya, mengingat empat hari sebelumnya tambahan pasien positif selalu berada di bawah angka 100 dan terus menurun.
Menganalisis hal tersebut, ahli Epidemiologi UI Syahrizal Syarif mengatakan, lonjakan jumlah pasien positif bisa jadi dikarenakan datangnya PCR untuk memeriksa Covid-19 di Indonesia beberapa hari lalu.
"Pak Yuri (jubir pemerintah) bilang, kan reagen sudah datang, 400.000-an paket. Saya berharap dengan datangnya reagen ini kecurigaan kita terhadap menurunnya laporan bukan karena reagen yang kurang," kata Syahrizal saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/4/2020).
Baca juga: Ahli Epidemiologi: PSBB di Jakarta Perlu Diterapkan 2 Bulan
Syahrizal menuturkan, data yang ada beberapa hari lalu belum bisa menjadi acuan tetap penurunan kasus Covid-19 di Jakarta.
Menurut dia, setidaknya butuh lima hari setelah PCR baru tersebut difungsikan untuk membuktikan apakah penyebaran virus mulai menurun atau masih stagnan.
"Saya enggak bisa komen hari-hari yang lalu. Betul datanya turun, tapi kan kemarin-kemarin pemerintah juga kesulitan reagen," ucap Syahril.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.