JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Boby Mokoginta optimistis dengan hasil sidang putusan atas kasus pencurian dan kekerasan dengan terdakwa supir taksi online, Air Darmawan, Kamis (30/4/2020).
Dia yakin Hakim akan mengabulkan tuntutan JPU dengan menjatuhi hukuman tiga tahun penjara.
Sejak awal, dia menegaskan sikap JPU tidak pernah berubah dan yakin Ari Darmawan merupakan pelaku tunggal penodongan yang dilakukan kepada penumpangnya sendiri.
"Tentu kami mengharapkan agar Majelis Hakim memutus dengan arif bijaksana dan setuju dengan tuntutan kami dan menyatakan terdakwa telah bersalah, karena sedari awal kami yakin tentang kesalahan terdakwa," kata Boby saat dihubungi di Jakarta, Kamis (30/4/2020).
Baca juga: Hari Ini, Sidang Putusan Ari Darmawan Sopir Taksi Online yang Didakwa Mencuri dengan Kekerasan
Namun jika hakim justru memutus Ari Darmawan tidak bersalah dalam kasus pencurian dan kekerasan tersebut, dia belum berencana untuk mengajukan banding.
"Kami akan meneliti dahulu putusan tersebut sebelum menyatakan sikap," ucap dia.
Dalam persidangan sebelumnya, jaksa menuntut Air Darmawan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Hal itu dikarenakan semua unsur dari Pasal 365 ayat (2) ke 1 KUHP dalam dakwaan telah terpenuhi.
Jaksa berkeyakinan secara sah menurut hukum bahwa terdakwa Ari Darmawan terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan jaksa.
Pada persidangan 7 Januari 2020, JPU mendakwa terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 365 ayat (2) ke-1 KUHP.
Baca juga: Jika Divonis Bersalah, Sopir Taksi Online yang Dituduh Mencuri Akan Ajukan Banding
Menurut Boby, tingginya tuntutan pidana yang diberikan jaksa berdasarkan perkara sejenis yang pernah ditangani oleh penuntut umum.
"Setiap lamanya penjara harus ada tolak ukur perkara lain yang hampir mirip yang telah diputus. Selain itu melihat kondisi meringankan dan memberatkan, apakah ada perdamaian, atau adakah kerugian yang sudah dikembalikan," kata Boby.
Kasus dugaan salah tangkap berawal ketika Ari mendapat orderan dari seorang pelanggan bernama Suhartini pada Rabu (4/10/2019) pukul 03.40 WIB.
Kala itu, Suhartini meminta dijemput dari daerah Kemang Venue Jakarta Selatan menuju daerah Damai Raya Cipete.
Ketika mendapat orderan tersebut, Ari mencoba menghubungi Suhartini untuk meminta konfirmasi. Namun, tidak kunjung mendapat balasan dari Suhartini.
Baca juga: Saksi Sidang Sebut Polisi Suruh Ari Darmawan Tanda Tangan Surat Damai dengan Korban
Suhartini pun pada akhirnya tidak jadi naik ke mobil Ari.