Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Cara Warga Kelabui Polisi agar Lolos Mudik, Sembunyi di Toilet Bus hingga Pakai Travel Gelap

Kompas.com - 30/04/2020, 15:32 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai cara dilakukan masyarakat untuk bisa mudik saat pemerintah melarang mudik demi mencegah penularan wabah Covid-19. Mereka bahkan mencoba mengelabui polisi

Salah satu cara mengelabui polisi yang kemudian ketahuan adalah pemudik bersembunyi di dalam bus antarkota antarpronisi (AKAP).

Hal itu dilakukan sejumlah penumpang sebuah bus AKAP dari Jakarta tujuan Semarang, Jawa Tengah. Bus itu seolah-olah tak mengangkut penumpang. 

Baca juga: Nekat Mudik, Penumpang Sembunyi di Toilet Bus AKAP

Peristiwa itu terjadi Rabu (29/4/2020) malam kemarin di pos pengamanan Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi. Saat itu polisi menemukan enam pemudik tujuan Jawa Tengah yang bersembunyi di dalam agar bisa lolos dari pemeriksaan polisi di pos penyekatan.

Lima penumpang bersembunyi di dalam bus dengan cara merebahkan kursi dan mematikan lampu kabin bus. Satu penumpang lainnya bersembunyi di toilet bus.

Berdasarkan rekaman video dokumentasi Polda Metro Jaya yang diterima wartawan, Kamis, setiap orang mengaku telah membayar Rp 450.000 untuk bisa mudik ke sejumlah daerah di Jawa Tengah.

"Tiketnya berapa?" tanya polisi yang memeriksa ke dalam bus.

"Rp 450.000," jawab seorang pemudik.

"Rp 450.000 itu (untuk) satu orang?"

"Iya," kata pemudik itu.

Cara lainnya untuk mengelabui polisi adalah menyewa jasa travel gelap. Kendaraan yang digunakan merupakan kendaraan pribadi.

Fakta tersebut terungkap ketika polisi mengamankan dua sopir kendaraan pribadi yang mengangkut penumpang. Mereka mempromosikan jasa travel gelap melalui Facebook.

"Yang satu (mobil) isi 6 (penumpang), yang satu isi 4 (penumpang). Mereka rata-rata ditarik bayaran antara Rp 300.000 hingga Rp 500.000 per orang," ungkap Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo dalam video konferensi pers yang diunggah melalui Twitter Polda Metro Jaya.

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Sopir Travel Gelap yang Angkut Pemudik ke Jawa Tengah

 

Biasanya tarif travel ke Jawa Tengah berkisar Rp 250.000 hingga Rp 300.000.

Polisi mengimbau masyarakat agar tak nekat mudik atau menawarkan jasa antar dengan modus travel gelap di tengah larangan mudik saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com