Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepadatan Penduduk Ditengarai Jadi Sebab Cimanggis Jadi Zona Paling Merah Covid-19 di Depok

Kompas.com - 30/04/2020, 16:02 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com – Kecamatan Cimanggis merupakan wilayah yang jadi zona paling merah persebaran wabah Covid-19 di Depok, Jawa Barat.

Plt Camat Cimanggis, Supian Suri, mengaku tak tahu pasti penyebab wilayahnya jadi epinsentrum Covid-19 di Depok. Namun, ia menduga kepadatan penduduk yang tergolong tinggi di wilayah itu menjadi salah satu pemicu.

“Dari sisi kepadatan, khususnya Kelurahan Tugu dan Pasir Gunung (Selatan) sangat padat,” kata Supian ketika dihubungi Kompas.co, Kamis (30/4/2020) petang.

Baca juga: Cimanggis Jadi Zona Paling Merah di Depok, Camat: Warga Ngotot Tarawih di Masjid, Pasar Masih Ramai...

“Misalnya, di Kelurahan Tugu, penduduknya saja hampir 100.000 hanya di satu kelurahan itu saja. Pasir Gunung juga kelurahan yang pada banget,” lanjut Supian.

Dua kelurahan itu memang jadi wilayah paling merah di Cimanggis, sekaligus seantero Depok, ditilik dari jumlah pasien positif Covid-19.

Berdasarkan data terbaru yang dilaporkan Pemerintah Kota Depok, Rabu (29/4/2020), total ada 60 warga Cimanggis positif Covid-19. Sebanyak lima di antaranya meninggal dunia.

Kelurahan Pasir Gunung Selatan menjadi kelurahan dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di Depok dengan 22 kasus, disusul Kelurahan Tugu dengan 15 kasus.

Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) serta orang dalam pemantauan (ODP) di dua kelurahan itu juga yang tertinggi di Kecamatan Cimanggis.

Hingga Rabu, dilaporkan ada 73 PDP dan 185 ODP di Kelurahan Tugu serta tercatat 61 PDP dan 43 ODP di Kelurahan Pasir Gunung Selatan.

Di luar itu, Kecamatan Cimanggis merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi ketiga se-Depok dengan 15.030 jiwa/kilometer persegi, berdasarkan publikasi tahunan Badan Pusat Statistik Kota Depok, 2019.

Angka itu membuat kepadatan penduduk di Cimanggis hanya kalah dari Kecamatan Pancoranmas dan Sukmajaya – dua kecamatan yang juga mencatat kasus Covid-19 tertinggi di Kota Depok.

Di samping kepadatan penduduk, Supian juga mengaku mengalami tantangan dalam upaya menciptakan pemahaman warga agar sebisa mungkin berdiam di rumah.

“Masalah kedisiplinan masyarakat bukan hal yang sederhana,” kata dia.

Baca juga: Cimanggis, Zona Paling Merah Covid-19 di Depok

“Kami ikhtiar melakukan penanganan masalah ini. Ikhtiar kami sama dengan di tempat lain, tapi mengapa kami jadi episentrum banget, saya juga tidak tahu penyebabnya,” ujar Supian.

“Jadi kalau kemungkinannya, bisa jadi karena mereka (warga Cimanggis) juga masih kerja di Jakarta, kemudian tinggal di lingkungan yang padat, jadi peluang ketemu satu sama lain dan penularannya bisa cepat,” ia mengakhiri.

Semua kecamatan di Kota Depok sudah mencatat kasus positif Covid-19. Hanya  tinggal 8 dari total 63 kelurahan di Depok yang masih nihil kasus positif Covid-19.

Hingga Rabu kemarin, terdapat 264 kasus positif Covid-19 di Depok, dengan 33 pasien dinyatakan sembuh dan 18 lainnya meninggal dunia.

Angka kematian itu belum menghitung total 52 PDP yang telah meninggal dunia, tetapi belum terungkap positif atau negatif Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan RI sejak 18 Maret 2020.

Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Depok resmi diperpanjang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai kemarin untuk 14 hari atau hingga 12 Mei mendatang.

Perpanjangan itu lebih singkat ketimbang usulan Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang ingin agar PSBB di Depok diperpanjang sekaligus 28 hari seperti DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya 'Reschedule' Jadwal Keberangkatan

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya "Reschedule" Jadwal Keberangkatan

Megapolitan
Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com