DEPOK, KOMPAS.com – Kecamatan Cimanggis merupakan wilayah yang jadi zona paling merah persebaran wabah Covid-19 di Depok, Jawa Barat.
Plt Camat Cimanggis, Supian Suri, mengaku tak tahu pasti penyebab wilayahnya jadi epinsentrum Covid-19 di Depok. Namun, ia menduga kepadatan penduduk yang tergolong tinggi di wilayah itu menjadi salah satu pemicu.
“Dari sisi kepadatan, khususnya Kelurahan Tugu dan Pasir Gunung (Selatan) sangat padat,” kata Supian ketika dihubungi Kompas.co, Kamis (30/4/2020) petang.
“Misalnya, di Kelurahan Tugu, penduduknya saja hampir 100.000 hanya di satu kelurahan itu saja. Pasir Gunung juga kelurahan yang pada banget,” lanjut Supian.
Dua kelurahan itu memang jadi wilayah paling merah di Cimanggis, sekaligus seantero Depok, ditilik dari jumlah pasien positif Covid-19.
Berdasarkan data terbaru yang dilaporkan Pemerintah Kota Depok, Rabu (29/4/2020), total ada 60 warga Cimanggis positif Covid-19. Sebanyak lima di antaranya meninggal dunia.
Kelurahan Pasir Gunung Selatan menjadi kelurahan dengan kasus positif Covid-19 terbanyak di Depok dengan 22 kasus, disusul Kelurahan Tugu dengan 15 kasus.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) serta orang dalam pemantauan (ODP) di dua kelurahan itu juga yang tertinggi di Kecamatan Cimanggis.
Hingga Rabu, dilaporkan ada 73 PDP dan 185 ODP di Kelurahan Tugu serta tercatat 61 PDP dan 43 ODP di Kelurahan Pasir Gunung Selatan.
Di luar itu, Kecamatan Cimanggis merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi ketiga se-Depok dengan 15.030 jiwa/kilometer persegi, berdasarkan publikasi tahunan Badan Pusat Statistik Kota Depok, 2019.
Angka itu membuat kepadatan penduduk di Cimanggis hanya kalah dari Kecamatan Pancoranmas dan Sukmajaya – dua kecamatan yang juga mencatat kasus Covid-19 tertinggi di Kota Depok.
Di samping kepadatan penduduk, Supian juga mengaku mengalami tantangan dalam upaya menciptakan pemahaman warga agar sebisa mungkin berdiam di rumah.
“Masalah kedisiplinan masyarakat bukan hal yang sederhana,” kata dia.
Baca juga: Cimanggis, Zona Paling Merah Covid-19 di Depok
“Kami ikhtiar melakukan penanganan masalah ini. Ikhtiar kami sama dengan di tempat lain, tapi mengapa kami jadi episentrum banget, saya juga tidak tahu penyebabnya,” ujar Supian.
“Jadi kalau kemungkinannya, bisa jadi karena mereka (warga Cimanggis) juga masih kerja di Jakarta, kemudian tinggal di lingkungan yang padat, jadi peluang ketemu satu sama lain dan penularannya bisa cepat,” ia mengakhiri.
Semua kecamatan di Kota Depok sudah mencatat kasus positif Covid-19. Hanya tinggal 8 dari total 63 kelurahan di Depok yang masih nihil kasus positif Covid-19.
Hingga Rabu kemarin, terdapat 264 kasus positif Covid-19 di Depok, dengan 33 pasien dinyatakan sembuh dan 18 lainnya meninggal dunia.
Angka kematian itu belum menghitung total 52 PDP yang telah meninggal dunia, tetapi belum terungkap positif atau negatif Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan RI sejak 18 Maret 2020.
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Depok resmi diperpanjang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai kemarin untuk 14 hari atau hingga 12 Mei mendatang.
Perpanjangan itu lebih singkat ketimbang usulan Wali Kota Depok, Mohammad Idris yang ingin agar PSBB di Depok diperpanjang sekaligus 28 hari seperti DKI Jakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.