Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Upaya Lurah di Kota Bekasi Pertahankan Wilayahnya Tetap di Zona Hijau...

Kompas.com - 30/04/2020, 16:30 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

“Kalau kita kan enggak bisa mengawasi setiap saat ya, makanya kalau dengan bantuan warga. Bisa saling mengawasi,” kata Satim.

Selain itu, dengan adanya karantina wilayah terbatas, kata Satim juga sebagai arena gotong royong warga.

Baik itu mencegah penyebaran Covid-19 maupun membantu warga yang terdampak Covid-19.

“Kita jaga penyebaran, kalau ada warga yang ekonomi lebih pasti gotong royong, di sini kita pentingnya begitu gotong royong kalau individu enggak bisa, saya juga begitu,” ucap dia.

Bahkan, kata Satim, dia pun mencari sponsor ke beberapa pengusaha kenalannya untuk warganya. Sehingga bantuan di wilayahnya tak hanya mengandalkan dari Pemerintah.

Sementara itu, Lurah Cimuning Nani Nariah mengaku terus menerapkan semua kebijakan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi.

Baca juga: Bekasi Selatan, Rawalumbu, dan Bekasi Timur Paling Banyak Kasus Positif Covid-19 di Kota Bekasi

Ia terus menyosialisasikan warga betapa bahayanya Covid-19 sehingga masyarakat bisa hidup sehat.

“Dari yang Kepala Daerah itu kan edaran maklumat terus mengajak masyarakat agar tetap berpola hidup sehat. Kita imbau ke masyarakat dengan koordinasi dengan RT RW," ucap Nani.

Ia juga tak memperbolehkan warga lain ke wilayahnya jika tak mengenakan masker. Sebab wilayahnya terus dijaga oleh beberapa petugas dan aparat.

“Kalau karantina wilayah terbatas kita tetap ada batasannya portal, jadi kalau tanpa masker masuk wilayah kita, tak akan dibiarkan masuk,” ucap dia.

Nani juga berkoordinasi dengan pengurus masjid-masjid di wilayahnya untuk tidak menggelar ibadah agar tak menimbulkan kerumunan.

Ketika masih ditemukan masjid yang menggelar shalat berjamaah, ia tak segan menegur penguru masjidnya dan memberi arahan.

“Kita datengin memberikan arahan jangan menggelar shalat berjamaah lagi, semua dilakukan di rumah,” tutur dia.

Dengan berbagai upaya tersebut diharapkan wilayah mereka tetap berada di zona hijau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com