Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Evaluasi Bansos DKI: Sebagian Besar Tepat Sasaran, Selanjutnya Lebih Banyak Lagi

Kompas.com - 02/05/2020, 10:09 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim pembagian bantuan sosial sembako di tahap pertama berjalan sesuai rencana.

Anies menyebut persentase jumlah yang tepat sasaran sebanyak 98,4 persen. Sementara yang tidak tepat sasaran hanya 1,6 persen. 

Meski begitu, jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus melakukan koreksi guna memastikan pembagian sembako di tahap berikutnya tepat sasaran.

Baca juga: Bansos Salah Sasaran Jadi Sorotan, Anies Jawab 98,4 Persennya Sudah Terdistribusi Baik

Berikut fakta dan evaluasi dari pembagian bantuan sembako tahap pertama selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

Pembagian sembako sebagian besar Tepat Sasaran

Sebanyak 1,2 juta paket sembako yang disiapkan oleh Pemprov DKI diklaim sebagian besar sudah tepat sasaran. 

Namun, Anies mengatakan bila pembagian sembako yang belum tepat sasaran lebih menarik perhatian.

Padahal, jumlahnya hanya 1,6 persen, sedangkan yang tepat sasaran 98,4 persen.

Baca juga: Jadi Tersangka, Dua Warga yang Berkelahi Terkait Paket Bansos di Koja Sudah Berdamai

"Kami bersyukur 98,4 persen bantuan terdistribusi dengan baik. Tapi biasanya yang 98,4 persen tidak jadi berita, yang jadi berita yang 1,6 persen ini yang bermasalah," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota, Jumat (1/5/2020) malam.

Orang kaya terima sembako gratis 

Dalam perjalanan saat pembagian bantuan sembako selama masa penerapan sosial berskala besar (PSBB), Anies mengakui ada beberapa pihak yang masuk daftar penerima bantuan.

Padahal, dari segi ekonomi warga tersebut tergolong mampu.

"Ada kekurangan sana-sini yang kemudian jadi bahan bagi kami untuk memperbaiki. Ada 1,6 persen dari distribusi yang sampai kepada orang yang tidak berhak lalu dikembalikan, ada yang salah alamat, ada yang orangnya mampu, ada yang orangnya sudah meninggal, itu semua menjadi bahan untuk koreksi yang berikutnya," ucap Anies.

Salah satu contohnya adalah pengembalian sembako dari warga RW 07, Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara. Di mana sembako itu merupakan pemberian dari Pemprov DKI.

Apresiasi petugas pendistribusi bantuan

Anies tidak serta-merta melupakan hasil kerja para petugas penyalur bantuan.

Mereka adalah garda terdepan untuk memastikan bantuan sampai di warga yang tepat.

Baca juga: Cerita Ketua RW di Sunter Agung Bingung Pemilik Rumah 3 Lantai Jadi Penerima Bansos

Dia mengapresiasi, sebab menurut Anies tidak mudah mendistribusikan paket sembako ke tempat-tempat terpencil dalam waktu yang singkat terlebih bekerja di tengah wabah.

"Dalam waktu yang singkat bisa mendistribusikan 98,4 persen pada keluarga yang tepat itu langkah yang harus diapresiasi karena tidak mudah," kata Anies.

Rencana bansos jelang Lebaran

Pemprov akan memberikan bingkisan Idul Fitri kepada warga di tengah pandemi Covid-19 ini.

Pastinya jumlah penerima bingkisan akan lebih banyak. Bingkisan itu nantinya akan diberikan beberapa hari menjelang Idul Fitri.

Baca juga: Makin Banyak Warga Terdampak Corona, Anies Sebut Jumlah Penerima Bansos Akan Naik Signifikan

"Dari DKI sendiri nanti akan memberikan bingkisan bantuan sosial menjelang Idul Fitri yang nanti proses eksekusinya akan dilakukan sekitar seminggu dan sepuluh hari sebelum Lebaran. Bansos ini ditujukan untuk menjangkau masyarakat lebih banyak dari pada yang pertama," ujar Anies.

Sayangnya, Anies belum menjelaskan secara rinci jumlah bingkisan dan berapa banyak warga yang berhak menerimanya. Sebab, hal tersebut masih dalam pembahasan dan akan selesai dalam waktu dekat.

Jumlah penerima sembako tahap berikutnya bertambah 

Pemprov DKI akan mengevaluasi data warga yang menerima bantuan berupa paket sembako pada termin berikutnya.

Tujuan dari evaluasi karena jumlah penerima akan mengalami peningkatan seiring dengan adanya kebijakan pemutusan hubungan kontrak (PHK) pada warga yang perusahaan tempat bekerja terdampak oleh pandemi virus corona.

Otomatis hal ini berdampak pada penambahan jumlah paket bantuan sosial.

"Koreksi, ke depan jumlah (penerima bantuan) akan lebih banyak lagi karena kami kumpulkan segmen-segmen yang kemarin bukan masuk dalam masyarakat miskin tapi karena kondisi perekonomian, mereka masuk dalam masyarakat yang membutuhkan," kata Anies.

Seperti diketahui, Pemprov DKI telah membagikan bantuan sosial kepada 1,2 juta warga yang terdampak langsung wabah virus Corona ini.

Hal itu diatur dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 386 Tahun 2020 tentang Penerima Bantuan Sosial Bagi Penduduk yang Rentan Terdampak Covid-19 Dalam Pemenuhan Kebutuhan Pokok Selama Pelaksanaan PSBB di Jakarta.

Isi dari bantuan sosial yakni beras, makanan protein dalam kaleng, makanan olahan dalam kemasan, alat kebersihan dan alat keamanan diri dengan total harga mencapai Rp 149.500.

Bantuan sosial berupa paket sembako ini sudah disalurkan kepada 1,2 juta warga DKI di tahap pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com