Dia berharap hal tersebut tidak membuat warga kendur dalam mematuhi aturan PSBB.
Kata dia, PSBB harus tetap diterapkan karena bukan tidak mungkin angka penyebaran Covid-19 kembali meningkat.
"Ini jangan diartikan PSBB kendur, harus lebih disiplin, kita harus lebih ketat karena masih ditemukan kasus-kasus positif di masyarakat," ucapnya.
Salah satu upaya untuk menerapkan PSBB yakni dengan tidak melakukan kegiatan berkumpul. Segala macam kegiatan keluarga hingga keagamaan diharapkan tidak dilakukan untuk sementara waktu.
"Kita imbau masyarakat untuk lebih menaati kegiatan sosial, kegiatan budaya, dan kegiatan keagamaan diharapkan dilakukan di rumah," lanjut Anies.
Anies mengaku paham betapa jenuhnya masyarakat dari minggu ke minggu selalu menghabiskan waktu di rumah selama PSBB.
Namun, dia tetap meminta masyarakat untuk bersabar demi cepat berakhirnya pandemi ini.
"Minggu pertama mungkin mengasyikkan, minggu kedua mulai terasa beban. Ini dilakukan semata-mata untuk melindungi dan kita semua tidak ingin melakukan pengenduran di saat virus itu masih ada di mana-mana," tutur Anies.
Baca juga: Anies: Ini Belum Selesai, Jakarta Belum Merdeka dari Covid-19...
Dia pun menyadari bahwa selama berada di rumah, banyak warga yang tidak bekerja, pemasukan pun semakin berkurang.
Namun, menurut dia, pekerjaan bisa dicari kembali setelah pandemi Covid-19 selesai.
Selain itu, pemerintah juga telah membantu dengan mendistribusikan bansos untuk menopang kebutuhan warga.
"Tapi, bila terjadi penularan, harus dirawat di rumah sakit, bahkan sebagian meninggal, belum ada subsidi yang bisa mengganti," ucap dia.
Satu hal yang cukup menggembirakan adalah masker kini tak lagi terlalu langka seperti di awal pandemi.
Bahkan, Anies berencana untuk membagikan 20 juta masker bagi semua penduduk Ibu Kota.
"Saat ini sedang dalam proses distribusi masker, nantinya akan mencapai 20 juta masker yang dibagikan kepada seluruh penduduk di Jakarta," kata dia.