JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Komisaris Besar Yusri Yunus menjelaskan kronologi peristiwa begal taksi online yang terjadi di Jalan Gurame, Pulogadung, Jakarta Timur.
Semua berawal ketika tersangka membuat akun taksi online dengan data diri palsu. Akun itu dibuat untuk memesan taksi online.
"Pada 29 April membuat satu akun pada salah satu aplikasi taksi online dengan identitas palsu. Nama di situ Bambang dengan nomor telepon yang bukan terverifikasi atas nama miliknya," kata Yusri melalui jumpa pers yang disiarkan langsung akun Instagram @humas.pmj, Sabtu (2/5/2020).
Baca juga: Jasad Pria di Rawamangun Korban Begal, Baru Sebulan Beli Mobil dan Jadi Sopir Taksi Online
Setelah membuat akun, dirinya mulai berencana memesan taksi online untuk selanjutnya membawa kabur mobil tersebut.
Dia sempat dua kali ingin melancarkan aksinya pada tanggal 30 April lalu, tetapi gagal karena tersangka masih ragu-ragu.
Dia pun membulatkan hati untuk melakukan percobaan yang ketiga.
Tersangka I yang masih berusia 23 tahun ini memesan taksi online sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis (30/4/2020).
Baca juga: Pembunuh Sopir Taksi Online Ditangkap di Taman Mini, Pelaku Pura-pura Jadi Penumpang
"Dia pesan dari Jalan Samudra tempat pertama start dan tujuan Jalan Gurame di Pulogadung karena memang lokasi tersebut dekat rumah tersangka," ucap dia.
Sesaat sebelum sampai tujuan, I berusaha mencari cara untuk menghabisi sang pengendara agar kendaraannya bisa dicuri.
Dia pun menemukan sebuah obeng dari kursi belakang.
"Dengan obeng itu, dia coba lukai sopir taksi dengan menusuk di bagian belakang pundak dengan obeng," ucap dia.
Baca juga: Seorang Pria Tanpa Identitas di Rawamangun Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan
Namun, sang pengemudi tidak diam saja, perkelahian antara I dan pengemudi pun tak terelakkan di dalam mobil.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.