DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok mengklaim telah membentuk tim pemulasaraan jenazah sesuai protap pemakaman pasien Covid-19.
Wali Kota Depok Mohammad Idris berujar, tim ini nantinya dapat bertugas dalam pemulasaraan pasien yang meninggal sebagai terduga/suspect Covid-19 yang tutup usia di kediaman masing-masing.
"Untuk pemulasaraan jenazah terindikasi Covid-19 yang meninggal di rumah, Pemkot Depok saat ini sudah membentuk tim pemulasaran jenazah di masing-masing kecamatan," ujar Idris dalam konferensi pers, Senin (4/5/2020).
Baca juga: Wali Kota Minta Rumah Sakit di Depok Tak Pasang Tarif Pemulasaraan Jenazah Suspect Covid-19
Ia menambahkan, tim ini terdiri dari petugas dan relawan yang sudah dilatih dan tersebar di 11 kecamatan seantero Depok.
"Layanan ini, mulai dari pemulasaran hingga pemakaman, tidak dibebankan biaya apa pun," jamin Idris.
Di samping itu, ia juga memastikan bahwa pemulasaraan jenazah suspect Covid-19 yang meninggal di rumah sakit tak boleh dipungut biaya sama sekali.
Baca juga: Sejumlah Petugas Reaktif Rapid Test, 3 Puskesmas di Depok Ditutup
"Karena (pemulasaraan jenazah pasien suspect Covid-19) sudah menjadi bagian dari jaminan pelayanan kesehatan kasus Covid-19. Misalnya, RSUD Kota Depok sendiri tidak membebankan pemulasaraan jenazah Covid-19. Nol," ungkap Idris.
Sebagai informasi, sejauh ini tercatat sudah 54 suspect Covid-19 meninggal dunia sejak data dibuka 18 Maret 2020.
Semua korban itu hingga kini tak kunjung dikonfirmasi positif atau negatif Covid-19 oleh Kementerian Kesehatan RI.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.