Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya Akui Pria yang Bentak Petugas Saat PSBB adalah Seniornya di SMA

Kompas.com - 04/05/2020, 16:23 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto angkat bicara terkait beredarnya video seorang pria yang membentak petugas saat operasi penertiban pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Empang, Kota Bogor, pada Minggu (3/5/2020).

Pria yang diketahui bernama Endang Wijaya, warga Kabupaten Bogor, itu rupanya teman Bima semasa SMA.

Hal itu dibenarkan Bima Arya. Kata Bima, Endang adalah kakak kelasnya sewaktu sekolah di SMA Negeri 1 Kota Bogor.

Baca juga: Ditegur karena Langgar PSBB Bogor, Pria Ini Mengamuk ke Petugas

"Teman SMA. Senior di atas saya satu angkatan," ucap Bima, Senin (4/5/2020).

Bima mengatakan, ia mengenal Endang sebagai sosok pribadi yang santun. Ia pun kaget, setelah mengetahui pria yang berada di dalam video itu adalah senior di sekolahnya dulu.

Ia pun menyayangkan sikap arogansi Endang yang membentak petugas karena tak terima ditegur karena melanggar aturan PSBB.

Menurutnya, petugas di lapangan ketika itu sudah bekerja dengan baik dengan mengedepankan komunikasi.

"Sudah lama tidak saya tidak komunikasi dengan dia. Tapi yang saya tahu, dia itu orangnya santun dan kalem," kata Bima.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini berharap agar insiden tersebut tidak terulang lagi.

Bima meminta agar seluruh masyarakat dapat mengikuti aturan PSBB demi kebaikan bersama mencegah penyebaran Covid-19.

"Ini aturan yang sama di semua wilayah PSBB. Sudah dipertimbangkan matang, untuk kebaikan semua. Harus ditaati," sebutnya.

"Memang tidak nyaman. Tapi jauh lebih tidak nyaman di rumah sakit. Ini ikhtiar pemerintah untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa manusia," sambung dia.

Sebelumnya, sebuah video warga Kota Bogor memarahi petugas beredar luas di media sosial.

Baca juga: Pelanggar PSBB Bogor Mengamuk ke Petugas: Membandingkan Aturan dan Logika Pengemudi

Dalam video tersebut, terlihat seorang pria tak terima ditegur oleh petugas saat dilakukan pemeriksaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Empang, Kota Bogor, Minggu (3/5/2020).

Pria itu menolak ketika petugas gabungan meminta agar sang istri untuk pindah dari kursi depan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com