JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Kebayoran Lama, Aroman Nimbang mengatakan, pembangunan Rumah Sakit Darurat COVID-19 oleh Pertamina di dekat Perumahan Simprug, Jakarta Selatan, kini diterima masyarakat sekitar.
Meskipun, awalnya sempat mendapat penolakan dari beberapa warga.
"Awalnya sempat ada warga yang protes, tapi setelah dilakukan musyawarah dengan lurah dan para RT serta RW, warga bisa mengerti dan menerima, sampai saat ini belum ada penolakan lagi," kata Aroman di Jakarta, Senin (5/4/2020), seperti dikutip Antara.
Aroman menjelaskan, RS Darurat COVID-19 dibangun di atas lahan lapangan bola Simprug yang berada dalam Komplek Universitas Pertamina. Pengerjaannya dimulai sejak 22 April 2020.
Baca juga: Pertamina Bangun Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Lapangan Sepak Bola Simprug
Menurut Aroman, jarak antara lokasi rumah sakit dengan Perumahan Simprug sekitar 100 meter dan bukan berada di pemukiman padat penduduk.
Akses menuju lokasi langsung menggunakan jalan raya, tidak melintasi perumahan warga.
Warga yang protes dengan keberadaan rumah sakit tersebut jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar lima orang.
Mereka khawatir keberadaan rumah sakit tersebut dapat menularkan virus corona penyebab COVID-19.
"Setelah kita sosialisasikan dan jelaskan bahwa rumah sakit tersebut dibangun secara teknik
dan kesehatan cukup aman, ruangan sangat steril dan udara yang keluar dari rumah sakit sudah disaring terlebih dahulu," kata Aroman.
Baca juga: Target Pertamina, RS Darurat Covid-19 di Lapangan Simprug Beroperasi 1 Juni 2020
Selain itu, sekeliling area rumah sakit sudah ada pagar pembatas yang dibangun sehingga akses terpisah jauh dari perumahan warga.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.