Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: 130 Jenazah Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19 di Kota Bekasi

Kompas.com - 05/05/2020, 08:20 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Data pemakaman jenazah menggunakan protokol pemularasan Covid-19 di Kota Bekasi terus bertambah.

Berdasarkan data website Pemerintah Kota Bekasi pada Senin (4/5/2020), total 130 jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Jumlah tersebut meningkat lima kasus dibanding sehari sebelumnya.

Dari 130 kasus kematian tersebut, 100 kasus diantaranya belum diketahui apakah positif Covid-19 atau tidak.

Pasalnya, hasil pemeriksaan dari Litbangkes belum keluar.

Baca juga: 4 Hari Terakhir, Kasus Positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi Tak Bertambah, tapi ODP dan PDP Meningkat

Dalam standar WHO, seluruh pasien yang meninggal sempat berkaitan dengan virus corona, baik itu positif atau tidak diharuskan dimakamkan sesuai dengan aturan Covid-19.

Protap Covid-19 yang dimaksud adalah jenazah dibungkus dengan plastik, menggunakan peti, dan harus dimakamkan kurang dari 4 jam.

Selain itu, petugas juga harus menggunakan APD (alat pelindung diri).

Sementara itu, mulai 2 Mei hingga 4 Mei 2020, tak ada peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi. Adapun saat ini tercatat ada 249 kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi.

Sebanyak 114 pasien diantaranya sudah sembuh.

Baca juga: Kasus Covid-19 Stagnan Tiga Hari, Walkot Bekasi Klaim PSBB Tahap Kedua Buahkan Hasil

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengklaim bahwa tidak ada penambahan kasus positif Covid-19 merupakan hasil dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Dari 28 April sudah mulai menurun. Nah ini ODP, PDP, dan positif kita lihat, dari tanggal 2 Mei sudah nol penambahannya. Artinya PSBB kita tahap kedua ini dengan bagitu masifnya pencegahan sudah mulai membuahkan hasil. Yang positifnya lihat, sama betul (jumlahnya),” ujar Rahmat di Kota Bekasi, Senin (4/5/2020).

Rahmat berujar, berbagai upaya penegakan aturan PSBB tahap kedua diklaim mampu menurunkan angka Covid-19 di Kota Bekasi tiga hari belakangan ini.

Baca juga: Tak Bisa Isolasi Mandiri di Rumah, Warga Depok Bisa ke 2 Rumah Sakit Ini

Mulai dari rutin memberikan peringatan kepada warga yang masih berkeliaran ataupun masih nongkrong di warung makan atau di pinggir jalan hingga adanya penjagaan di 32 titik check point.

“Alhamdulillah, tidak ada penambahan kasus. Tiga hari ini kelandaian luar biasa, mudah-mudahan sisa delapan hari ini landainya," ujarnya.

"Namun kita berdoa saja, minggu ini terjadi penurunan. Artinya apa yang selama sudah kita lakukan, kita sudah ke streching sedemikian rupa mudah-mudahan hasilnya nyata,” kata Pepen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com