BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi menggelar test swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) bagi pengguna commuterline, Selasa (5/5/2020).
Tes tersebut untuk memastikan adakah penumpang yang terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Pantauan dari KompasTV di Stasiun Bekasi, tampak pengguna commuterline antusias jalani tes swab.
Meski tidak semua pengguna commuterline menjalani tes swab dengan alasan takut dan buru-buru berangkat kerja.
Baca juga: KCI: Tiga dari 325 Penumpang KRL Jakarta-Bogor Positif Covid-19
Namun, kebanyakan pengguna commuterline memilih untuk mengantre memanjang terlebih dahulu untuk jalani tes swab.
Di lokasi, ada sejumlah meja pemeriksaan. Para petugas medis tampak mengenakan masker dan sarung tangan.
Sebelum tes swab, para penggguna commuterline dimintai data.
Lalu para petugas langsung melakukan tes swab. Para petugas mengambil lendir dari dalam hidung maupun tenggorokan yang diletakkan di wadah kecil sebagai sampel.
Tes swab itu hanya berlangsung 15 detik. Sampel itu nantinya akan dibawa dan diuji di Laboratorium Kesehatan Kota Bekasi.
Baca juga: 3 Penumpang Positif Covid-19, KRL Tidak Akan Berangkat jika Melebihi Kapasitas
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan bagi warga yang belum kedapatan tes swab, bisa jalani tes swab di kelurahan tempat tinggalnya masing-masing.
Pemkot Bekasi akan menyebar 5.000 alat tes PCR ke 48 kelurahan zona merah dan 8 kelurahan yang masih dalam zona hijau.
“Masyarakat bisa memilih sepanjang dia fit dan yakin bahwa tidak ada pandemi yang sekarang ini mewabah, ya silahkan. Tapi tadi saya sampaikan ke kepala stasiun dan petugas kalau warga Bekasi wajib jalani tes swab karena saya sayang dengan warga saya,” ujar Rahmat seperti yang dikutip Kompas TV, Selasa ini.
Ia mengatakan, tes swab ini dilakukan untuk memberikan gambaran terkait kondisi penumpang KRL apakah ada yang terpapar Covid-19 atau tidak.
Pasalnya banyak warga Bekasi yang bekerja di Jakarta menggunakan moda transportasi commuterline.
Jika nantinya ada penumpang positif Covid-19, maka Dinas Kesehatan akan memberitahu melalui petugas puskesmas dimana yang bersangkutan tinggal.
Baca juga: 3 Penumpang Positif Covid-19, Bima Arya Minta Kemenhub Pertimbangkan Stop Operasional KRL