Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang KRL Antre di Stasiun Bekasi Jalani Tes Swab Covid-19

Kompas.com - 05/05/2020, 08:58 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi menggelar test swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) bagi pengguna commuterline, Selasa (5/5/2020).

Tes tersebut untuk memastikan adakah penumpang yang terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Pantauan dari KompasTV di Stasiun Bekasi, tampak pengguna commuterline antusias jalani tes swab.

Meski tidak semua pengguna commuterline menjalani tes swab dengan alasan takut dan buru-buru berangkat kerja.

Baca juga: KCI: Tiga dari 325 Penumpang KRL Jakarta-Bogor Positif Covid-19

Namun, kebanyakan pengguna commuterline memilih untuk mengantre memanjang terlebih dahulu untuk jalani tes swab.

Di lokasi, ada sejumlah meja pemeriksaan. Para petugas medis tampak mengenakan masker dan sarung tangan.

Sebelum tes swab, para penggguna commuterline dimintai data.

Lalu para petugas langsung melakukan tes swab. Para petugas mengambil lendir dari dalam hidung maupun tenggorokan yang diletakkan di wadah kecil sebagai sampel.

Tes swab itu hanya berlangsung 15 detik. Sampel itu nantinya akan dibawa dan diuji di Laboratorium Kesehatan Kota Bekasi.

Baca juga: 3 Penumpang Positif Covid-19, KRL Tidak Akan Berangkat jika Melebihi Kapasitas

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan bagi warga yang belum kedapatan tes swab, bisa jalani tes swab di kelurahan tempat tinggalnya masing-masing.

Pemkot Bekasi akan menyebar 5.000 alat tes PCR ke 48 kelurahan zona merah dan 8 kelurahan yang masih dalam zona hijau.

“Masyarakat bisa memilih sepanjang dia fit dan yakin bahwa tidak ada pandemi yang sekarang ini mewabah, ya silahkan. Tapi tadi saya sampaikan ke kepala stasiun dan petugas kalau warga Bekasi wajib jalani tes swab karena saya sayang dengan warga saya,” ujar Rahmat seperti yang dikutip Kompas TV, Selasa ini.

Ia mengatakan, tes swab ini dilakukan untuk memberikan gambaran terkait kondisi penumpang KRL apakah ada yang terpapar Covid-19 atau tidak.

Pasalnya banyak warga Bekasi yang bekerja di Jakarta menggunakan moda transportasi commuterline.

Jika nantinya ada penumpang positif Covid-19, maka Dinas Kesehatan akan memberitahu melalui petugas puskesmas dimana yang bersangkutan tinggal.

Baca juga: 3 Penumpang Positif Covid-19, Bima Arya Minta Kemenhub Pertimbangkan Stop Operasional KRL

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com