BEKASI, KOMPAS.com - Ratusan penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Bekasi melakukan tes swab Covid-19 yang digelar Pemerintah Kota Bekasi, Selasa (5/5/2020).
Petugas mengambil sampel dahak melalui hidung. Petugas memasukkan alat seperti stik panjang kurang lebih 10 cm ke dalam hidung penumpang yang mengikuti tes swab.
Sebagian penumpang merasakan geli dan sakit saat alat dimasukkan ke dalam hidung.
Baca juga: Penumpang KRL Antre di Stasiun Bekasi Jalani Tes Swab Covid-19
Sumarna (29), penumpang asal Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi mengaku, cukup terkejut ketika tahu tes swab dilakukan dengan cara seperti itu.
"Baru pertama kali. Tadi pas masuk lihat ada tes tes saya ikut. Agak geli pas pertama dimasukkan (alat) tapi pas udah didorong ke dalam malah sakit," kata Sumarna seperti dikutip Tribun Jakarta.
Pegawai perusahaan di daerah Sudriman Jakarta Selatan itu setiap hari menggunakan KRL menuju kantor tempat dia bekerja.
Ia harus tetap bekerja di kantor lantaran perusahaannya tidak menerapkan kerja dari rumah.
"Setiap hari naik kereta," ucapnya.
Baca juga: KCI: Tiga dari 325 Penumpang KRL Jakarta-Bogor Positif Covid-19
Penumpang lain, Amir (38), merasakan hal serupa.
"Bentar-bentar masih enggak enak hidung, agak sakit," kata Amir.
Amir mengaku baru pertama kali mengikuti tes swab Covid-19. Selama ini, ia mencoba mematuhi anjuran pemerintah untuk mencegah penularan Covid-19.
"Baru pertama ini, pas saya tahu di sini (stasiun Bekasi) ada (tes swab) yaudah saya ikut aja," jelasnya.
Dia mengapresiasi tes swab bagi penumpang KRL. Tes tersebut dapat memastikan seluruh penumpang apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak.
"Kalau saya WFH (Work from home/kerja dari rumah) ganti-gantian seminggu sekali, setiap hari naik kereta kantor di Jakarta," ucapnya.
Baca juga: 3 Penumpang Positif Covid-19, KRL Tidak Akan Berangkat jika Melebihi Kapasitas
Pemerintah Kota Bekasi menggelar test swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) bagi pengguna commuterline, Selasa.