Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Tangga di Jakarta Pusat Hasilkan 26 Kg Sampah APD Bekas Pakai Sepanjang April

Kompas.com - 05/05/2020, 11:56 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 menyebabkan sampah masker, sarung tangan, alat pelindung diri (APD) sekali pakai lainnya dari sektor rumah tangga menumpuk.

Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat mencatat ada sekitar 26 kilogram sampah infeksius tersebut di rumah-rumah tangga di Jakarta Pusat selama April 2020.

Kepala Seksi Kebersihan Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Pusat Risad Saristian menjelaskan, sampah infeksius berasal dari delapan kecamatan di Jakarta Pusat yang sebelumnya dikumpulkan di tempat panampungan sementara (TPS) yang memiliki wadah khusus.

Dari 26 kilogram sampah infeksius tersebut, wilayah Kecamatan Kemayoran menjadi wilayah penyumbang paling banyak yakni 12 kilogram, diikuti Kecamatan Senen 9 kilogram sampah infeksius.

Baca juga: Sampah Masker Medis di Jakarta Timur Capai 29,65 Kilogram dalam Dua Pekan

Wilayah Menteng dan Johar Baru masing-masing memiliki 2 kilogram sampah infeksius, wilayah Gambir 0,5 kilogram, Cempaka Putih 0.5 kilogram, dan Tanah Abang 0,2 kilogram. Sementara wilayah Sawah Besar tidak menampung sampah infeksius.

“Kami kumpulin dulu, kami sentralin dulu per kecamatan. Namanya sampah infeksius, sampah-sampah bekas kegiatan medis seperti masker, sarung tangun, atau hazmat semua dikumpulkan,” kata dia, Selasa (5/5/2020).

Setelah dipisahkan dari sampah biasa dan ditampung dalam wadah khusus, limbah infeksius tersebut dibawa ke TPS akhir tingkat kota untuk nantinya diserahkan kepada pihak ketiga dan dikelola secara khusus.

“Kami cuma ngumpulin saja sampah-sampah di tingkat kota. Di kecamatan juga ada TPS penanganan khusus sampah infeksius. Jadi ditaruh, disentral kecamatan, habis itu baru dikirim ke tingkat kota. Nanti diambil oleh pihak ketiga,” ungkapnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyiapkan 48 TPS yang khusus untuk menimbun sampah APD seperti masker dan sarung tangan sekali pakai dari rumah tangga.

Di TPS khusus tersebut, petugas kebersihan akan melakukan pemilahan sampah APD bekas pakai dengan sampah rumah tangga lainnya untuk dimasukan ke dalam wadah khusus yang tertutup.

Hal itu dilakukan karena meningkatnya jenis sampah tersebut dari sektor rumah tangga di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com