Beberapa sekolah lain di kawasan Jakarta Pusat dan Depok pun sudah disurvei guna diberikan bantuan. Namun, Chrisbiantoro mengaku tidak semua sekolah mau membuka data kekurangan tersebut karena takut diungkap ke publik.
"Jadi agak sulit memang untuk beberapa sekolah. Kita hanya terfokus pada sekolah swasta karena sekolah negeri biasanya ada dana dari pemerintah," ucap dia.
Tidak hanya kepada guru, YIIM juga akan memberikan kuota internet kepada murid yang melakukan kegiatan belajar lewat sambungan internet.
Namun, pemberian kuota ini melalui seleksi yang ketat sehingga bantuan tepat sasaran.
"Murid-murid ini kan rata-rata pakai handphone untuk orangtuanya. Nah di satu sisi orang tuanya ada pakai untuk keperluan lain seperti nonton drama Korea, ada yang nyambi untuk dagang online dan lain lain, saya survei dulu lah ke beberapa koresponden," kata dia.
Dia memastikan nantinya murid yang yang mendapat bantuan berasal dari keluarga yang benar-benar terhambat biaya kuota internet untuk belajar di rumah.
Selain itu, murid juga akan diberikan alat tulis lengkap dan buku untuk kegiatan belajar di rumah.
"Kita hanya ingin tidak ada kendala murid untuk menimba ilmu walau ditengah pandemi Covid-19 ini," terang dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.