JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak menyalahartikan hasil pemeriksaan rapid test Covid-19.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Yudi Dimyati mengatakan, jika seseorang dinyatakan negatif saat rapid test Covid-19, tak berarti bahwa ia terus terbebas dari virus corona.
"Jangan disalahartikan rapid test jaminan seseorang terbebas dari Covid-19 selama pandemi. Itu hanya berlaku saat itu saja. Bisa saja ke depannya dia terpapar setelah menjalani tes," kata Yudi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/5/2020).
Yudi memaparkan bahwa rapid test merupakan tahapan awal untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus ini.
Baca juga: Hasil Rapid Test Reaktif, 5 Warga Cipinang Besar Utara Diisolasi di Gedung Sekolah
Jika seseorang dinyatakan positif rapid test, belum bisa dipastikan bahwa ia benar-benar telah terkena Covid-19.
Langkah selanjutnya yang dilakukan ialah melakukan swab test untuk benar-benar memastikan paparan virus corona.
“Jadi kalau hasil rapid test positif, orang itu lanjut tes swab dan isolasi mandiri selama dua minggu. Di akhir isolasi mandiri itu, seseorang kembali jalani tes swab untuk melihat apakah masih ada virus atau tidak. Kalau hasilnya negatif berarti dia sembuh, kalau positif maka harus isolasi mandiri lagi,” ucap Yudi.
Yudi kemudian menyampaikan bahwa hal yang lebih penting daripada rapid test ialah mematuhi aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca juga: Pusingnya Lurah Kebon Kacang, Warganya yang ODP Ngotot Berkeliaran di Luar Rumah...
Warga diingatkan untuk tetap berada di rumah dan menggunakan masker apabila ada keperluan yang mendesak di luar rumah.
Pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 4.641 orang hingga hari ini. Jumlah pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) itu bertambah 169 orang dibandingkan data terakhir pada Senin kemarin, yakni 4.472 pasien.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, dari total pasien, 711 orang dinyatakan sembuh.
Pasien yang sembuh bertambah 61 orang dibandingkan kemarin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.