Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penjambretan yang Tewaskan Korban di Roa Malaka, Pelaku Residivis Ditembak

Kompas.com - 06/05/2020, 09:22 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus penjambretan ponsel yang menewaskan korbannya di Jalan Roa Malaka Utara, Tambora, Jakarta Barat, Senin (27/4/2020) pagi, terungkap.

Dalam peristiwa tersebut, seorang karyawati Muthia Nabila (23) tewas saat mengejar pelaku.

Seorang pelaku berinisial T ditangkap dan seorang lainnya masih diburu. Berikut rangkuman fakta peristiwa tersebut.

1. Kronologi

Saat itu, Muthia sedang mengendarai motor di jalan Roa Malaka Utara. Sementara dua pelaku yang berboncengan motor membuntuti motor Muthia.

Baca juga: Kronologi Perampokan Siang Bolong di Depok, Gagal Rampas Uang Rp 80 Juta Setelah Sopir Melawan

Setelah mendekat, salah satu pelaku mengambil ponsel yang ditaruh di dekat stang motor.

Mengetahui ponselnya diambil, Muthia kaget sekaligus panik. Korban sempat oleng mengendarai motor lalu kembali stabil dan mengejar pelaku.

Saat itu, motor pelaku dan korban mengalami kecelakaan.

Ketika jatuh dari motor, helm yang digunakan Muthia tidak terpakai dengan benar. Kepala Muthia kemudian terbentur dan mengalami luka serius.

Warga yang melihat kejadian itu langsung menolong korban dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Namun nyawa Muthia tidak tertolong.

Sedangkan dua pelaku kabur usai tabrakan.

2. Pelaku ditembak

Satreskrim Polres Metro Jakbar langsung menyelidiki kasus tersebut. Pelaku berinisial T ditangkap di kawasan Jakarta Utara, Selasa (5/5/2020) dini hari.

"Kami berhasil menangkap salah satu pelaku (penjambretan), yang tertangkap itu namanya T," ucap Kapolres Metro Jakbar Kombes Audie S Latuheru dalam live streaming Instagram @Polres_Jakbar, Selasa.

Baca juga: Upaya Perampokan Rp 80 Juta di Depok Gagal, tapi Uang Korban Hilang Rp 2,8 Juta

Menurut polisi, T berusaha melawan saat hendak ditangkap. Akhirnya, polisi menembak kaki kanan T.

Sementara seorang pelaku lainnya masih diburu polisi.

3. Bantuan ojol

Saat penyelidikan, polisi mendapat bantuan dari para pengemudi ojek online. Pasalnya, saat beraksi, salah satu pelaku memakai atribut ojol.

"Jadi kami juga menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan ojol yang ikut memberikan informasi. Karena salah satu pelaku itu menggunakan atribut ojek online sehingga membuat rekan-rekan ojol yang asli itu marah sehingga bantu kami mencari informasi yang kami perlukan," ucap Audie.

4. Pelaku minum Tramadol

Hasil pemeriksaan polisi, sebelum menjambret, kedua pelaku meminum pil tramadol agar lebih berani.

Baca juga: Penjambret di Roa Malaka Ternyata Residivis dan Baru Bebas atas Kasus yang Sama

"Usai ditangkap kami cek dan para pelaku ini dari hasil keterangan dan urine positif gunakan tramadol," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakbar Kompol Teuku Arsya.

"Dia gunakan untuk ketenangan diri sehingga berani melakukan aksi di luar batas kewajaran," tambah Arsya.

5. Residivis baru keluar penjara

Polisi mengatakan, dua pelaku pernah dipenjara atas kasus yang sama.

Hidup di balik besi penjara tidak membuat jera keduanya. Mereka kembali beraksi setelah bebas dari penjara.

"Pelaku yang ditangkap dan DPO itu sudah kelompok lama dan pernah ditahan di kasus sama, kasus jambret. Setelah tersangka keluar dia melakukan lagi," ucap Arsya.

Atas perbuatannya, T dijerat Pasal 365 KUHP ayat 3 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com