DEPOK, KOMPAS.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Jawa Barat menyelenggarakan rapid test (uji cepat) Covid-19 di Pasar Agung, Sukmajaya, Senin (11/5/2020).
Kepala UPT Pasar Agung Biher Purba menjelaskan bahwa rapid test menyasar para pedagang sekaligus pengunjung secara acak.
"Targetnya 100 orang," ujar Biher kepada wartawan, Senin.
"Semua yang hadir di sini boleh ikut. Tapi, harapan kami, tentu saja selain pedagang dan pengunjung, petugas kebersihan yang notabene bersama teman-teman ada di pasar juga (rapid test)," lanjut dia.
Baca juga: Warga Depok Pengguna KRL Diminta Urus Surat Tugas Kantor Hari Ini
Jumlah 100 orang yang melakukan rapid test hari ini dianggap masih jauh dari ideal.
Pasalnya, jumlah orang yang ada di Pasar Agung bisa melampaui angka 300 orang per harinya.
"Mungkin tetap kita coba hubungi pihak dinas melalui Kepala Puskesmas Sukmajaya agar kegiatan ini dilanjutkan," Biher berharap.
"Kalau seandainya belum, ya kami sabar menunggu di tengah keterbatasan mereka karena jumlah penduduk Kota Depok saja 2,4 juta," sambung dia.
Baca juga: UPDATE Covid-19 9 Mei: Di Depok Tambah 10 Kasus Positif, 2 Pasien Sembuh
Dikonfirmasi terpisah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana menyebutkan, program ini berbeda dengan rencana pihaknya menggelar tes Covid-19 secara massal.
Pemeriksaan hari ini di Pasar Agung menggunakan metode rapid test yang tingkat akurasinya tak sampai 50 persen, sedangkan tes Covid-19 secara massal rencananya menggunakan metode tes swab PCR yang hasilnya jauh lebih presisi.
"Tes swab PCR nanti juga dilakukan, sasaran dan tempatnya sedang dikoordinasikan," kata Dadang kepada wartawan, Senin.
Baca juga: UPDATE Covid-19 9 Mei: Di Depok Tambah 10 Kasus Positif, 2 Pasien Sembuh
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Alif Noeriyanto menjelaskan bahwa tes massal penting dilakukan guna memperoleh data riil kasus Covid-19 di lapangan.
Berbekal data riil soal tingginya kasus Covid-19 yang selama ini tak terdeteksi, pemerintah bisa menempuh kebijakan yang lebih efektif untuk menangani pandemi, sehingga pemerintah maupun publik tak perlu alergi jika kasus melonjak akibat tes massal.
Khusus Kota Depok, di atas kertas, bisa saja terdapat 100.000 orang positif Covid-19 dari total 2,4 jutaan penduduk Depok saat ini, lanjut Alif.
Baca juga: Depok Terima Alat Kesehatan untuk Tes Covid-19 Massal
Perhitungan ini hanya perhitungan kasar, merujuk pada angka infection rate Covid-19 di seluruh dunia sekitar 4 persen dari total populasi.