Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bubarkan Acara Penutupan McD Sarinah, Satpol PP: Tak Perlu Lagi Ada Seremonial

Kompas.com - 11/05/2020, 14:38 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satpol PP DKI Jakarta membubarkan seremoni penutupan McDonald's Sarinah yang menyebabkan terjadinya kerumunan warga di halaman pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat.

"Seharusnya enggak perlu lagi ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya seremoni, apalagi itu kan di pinggir jalan," ujar Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin, Senin (11/5/2020).

Arifin menjelaskan bahwa acara tersebut melanggar aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang mengatur larangan berkumpul lebih dari lima orang dalam satu lokasi.

Baca juga: Sejumlah Orang Bernostalgia di Mcdonalds Sarinah Jelang Tutup Permanen

Sebab seremonial itu memancing kerumunan warga yang seharusnya mengurangi aktivitas di luar rumah dan kerumunan untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19.

"Kita dapat laporan, maka kemudian Satpol PP meluncur ke lokasi untuk membubarkan kerumunan-kerumunan itu," ungkapnya.

McDonald's Sarinah resmi ditutup permanen pada Minggu (10/5/2020) pukul 22.00 WIB.

Penutupan tersebut dilakukan atas permintaan manajemen gedung Sarinah karena akan dilakukan renovasi dan perubahan strategi bisnis.

Dengan penutupan itu, pihak manajemen McDonald's menggelar acara perpisahan yang disiarkan langsung dalam akun Instagram @McdonaldsId.

Baca juga: Malam Tadi, Warga Jakarta Ramaikan Seremoni Penutupan McDonalds Sarinah

Dalam siaran itu, terlihat sejumlah warga berkumpul di area luar restoran untuk menyaksikan langsung detik-detik penutupan McDonald's pertama di Indonesia.

Menurut Arifin, petugas langsung membubarkan kerumunan warga tak lama setelah mendapatkan informasi mengenai adanya kegiatan tersebut.

Petugas juga memberikan teguran keras kepada pihak menajemen restoran yang menyelenggarakan tersebut.

"Enggak lama setelah itu langsung dibubarkan," kata Arif.

Lantaran tidak beroperasi lagi, pihaknya tidak memberikan sanksi atas pelanggaran PSBB tersebut.

Baca juga: Pemprov DKI Diminta Telusuri Penyebab Kerumunan Saat Penutupan McDonalds Sarinah

"Kan sudah ditutup tempat usahanya. Jadi McDonald's di sarinah itu kemarin hari terakhir operasi," tuturnya.

Acara seremonial penutupan tersebut ramai diperbincangan di media sosial. Sebagian netizen mengkritik masih adanya kerumunan orang di masa pandemi Covid-19.

Sarinah (Persero) atau pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin Jakarta bakal melakukan renovasi sekaligus mengubah strategi bisnisnya.

Oleh karena itu, manajemen sedang melakukan proses pengosongan di gedung Sarinah Thamrin.

Salah satu yang terkena dampaknya adalah gerai McDonald's pertama di Indonesia. Selain itu, 33 gerai lain juga diminta menutup operasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com