Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 9 KK yang Terima Bansos di Warakas, Warga Curiga hingga Pengurus RT/RW Tertekan

Kompas.com - 11/05/2020, 20:51 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pejabat RT/RW dan tokoh masyarakat Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara kewalahan menghadapi keluhan warga terkait bantuan sosial mereka yang bermasalah.

Masalah yang dimaksud ialah, hanya ada sembilan keluarga yang terdata sebagai penerima bantuan sosial di Kelurahan Warakas.

Padahal dalam bansos dr Pemprov DKI, Kelurahan Warakas menerima 7.023 bantuan pada April 2020 lalu.

"Kami sudah lelah menahan masyarakat, kalau kita lepas ini akan jadi ledakan besar yang mungkin bikin rusuh dan sebagainya. Soalnya kan yang terdepan soal ini RT/ RW di sini sini," kata kata Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara Zaenal Arifin saat dihubungi Kompas.com, Senin (11/5/2020).

Baca juga: Semakin Sedikit, Penerima Bantuan Beras Bulog di Warakas Hanya 8 Keluarga

"Akhirnya ada RT yang enggak kuat, mau pergi saja dari wilayahnya. Tekanan yang luar biasa dari masyarakat," ucap Zaenal.

Dugaan-dugaan penggelapan hingga korupsi dituduhkan kepada para pejabat level bawah tersebut mengingat tingginya kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Para ketua RT/RW dan tokoh masyarakat sudah berupaya mengonfirmasi terkait masalah tersebut ke Kementerian Sosial.

Namun, dari Kemensos mengarahkan warga untuk meminta keterangan dari Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Utara.

Baca juga: Hanya 9 Keluarga Tercatat Jadi Penerima Bansos di Warakas, Warga Pertanyakan Data Kemensos

Sudinsos lalu meminta warga untuk menghubungi Dinas Sosial. Tapi, tak ada jawaban yang didapat dari tiga aparat pemerintah tersebut.

LMK Warakas lalu memberi waktu pada Dinsos dan Kemensos DKI 2x24 jam untuk menjelaskan kepada masyarakat permasalahan bansos tersebut.

"Dalam dua hari ini kalau tidak ada penjelasan yang memuaskan masyarakat, kami akan menempuh jalur hukum melalui somasi dan sebagainya," ucap Zaenal.

Sementara itu, Camat Tanjung Priok Syamsul Huda mengonfirmasikan adanya anomali dalam bansos dari Kemensos tersebut.

Syamsul juga mengatakan, anomali itu hanya terjadi di Kelurahan Warakas.

"Untuk kelurahan lain jumlah bansos yang diterima normal," ucap Syamsul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Maruah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran Meski Sudah Jadi Sang Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com