Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Hanya Tifus, Kakek di Tambora yang Positif Covid-19 Sempat Tolak Dibawa ke RS

Kompas.com - 12/05/2020, 09:15 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang kakek berusia 80 tahun, warga kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab.

Namun, meski sudah mengetahui positif Covid-19, kakek tersebut sempat menolak dibawa ke rumah sakit untuk dirawat.

"Begitu di-swab hari Jumat lalu, dia positif. Pada saat Sabtu siang, dibujuk lurah dan tim kesehatan, dia tidak mau untuk dibawa ke rumah sakit," kata Camat Tambora Bambang saat dihubungi, Senin (11/5/2020).

Sang kakek merasa hanya mengalami gejala tifus. Dengan alasan itu, ia terus menolak ajakan petugas untuk dirawat di rumah sakit.

"Dia (kakek) tidak mau, nolak karena alasannya dia tidak Covid, dia gejala tifus gitu. Padahal hasilnya sudah positif. Karena dibujuk tidak mau, lurah akhirnya lapor ke kecamatan," kata Bambang.

Baca juga: Tes Swab Massal di Pasar Kota Bekasi, Dua Orang Positif Covid-19

Kabar tersebut kemudian sampai ke kecamatan, Koramil, dan Polsek Tambora.

Dalam rapat singkat, diputuskan bila kakek beserta istrinya akan dijemput pada Minggu (10/5/2020).

"Kemudian Minggu pagi kami ambil langkah-langkah, bersama tim saya, Koramil dan Kapolsek bergerak kami didampingi tim kesehatan ada empat orang pakai APD. Kami lakukan penjemputan," kata Bambang.

Saat itu, sang kakek berubah sikap. Ia bersedia dirawat, namun di RS Tarakan, Jakarta Pusat.

Kakek tersebut menolak jika dirawat di Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet, Kemayoran.

"Kemarin mereka mau dibawa asal ke Tarakan bukan di Wisma Atlet. Kami berkomunikasi dengan RS Tarakan, lalu oke kami bawa kesana," kata Bambang.

Baca juga: Pergub Baru Anies, Warga Didenda Maksimal Rp 250.000 jika Tak Pakai Masker Saat Keluar Rumah

Setelah mengetahui kakek itu positif Covid-19, petugas kemudian melakukan tes swab kepada puluhan warga di RW 07, Kelurahan Jembatan Besi.

Pasalnya, sang kakek kerap menjadi imam saat shalat berjamaah di Mushala Baitul Muslimin di RW 07, Kelurahan Jembatan Besi.

Dikhawatirkan, warga yang biasa shalat berjamaah di mushala tersebut terinfeksi Covid-19.

"Begitu dilakukan swab hari Jumat, dia positif. Tapi, setiap malamnya mimpin shalat tarawih," ucapnya.

Saat ini sambil menunggu hasil swab, warga melakukan karantina lokal untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com