Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendala Verifikasi Penerima Bansos, RT Asal Isi Data hingga Warga Pindah Rumah

Kompas.com - 12/05/2020, 13:02 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah Kota Adminstrasi Jakarta Pusat meminta para lurah di wilayahnya untuk lebih aktif melakukan verifikasi data penerima bantuan sosial (bansos) yang diterima dari petugas RT/RW.

Hal tersebut untuk meminimalkan data penerima bansos yang ternyata tidak layak atau mungkin sudah meninggal dunia.

Menanggapi hal itu, Lurah Kebon Melati Winetrin menyebut, salah satu kendala dalam proses verifikasi data penerima bansos adalah masih ada petugas RT/RW memasukan nama warganya yang sebenarnya sudah tidak diketahui keberadaannya.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut DKI Tak Punya Anggaran Bansos, Anies: Pemprov Sediakan Rp 5 Triliun

Kejadian ini, lanjut dia, kerap terjadi karena solidaritas yang cukup kuat di lingkungan masyarakat.

“Ada RT yang mikirnya masukin dulu supaya nanti kalau dapat orangnya enggak ada bisa dikasih ke warga lain, antisipasi lah,” ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

Selain itu, ada pula warga yang sudah lama tidak tinggal di wilayahnya, namun tidak mengurus surat pindah dan masih tercatat sebagai warga setempat.

“Ya memang kadang ada warganya yang pindah tapi masih KTP sini, karena memang dia pegang KJP dan sayang kalau pindah. Jadi secara dejure dia orang sini,” ungkapnya.

Baca juga: Minta Polemik Bansos Segera Diselesaikan, Politisi Nasdem: Malu Sama Rakyat

Menurut dia, kondisi ini membuat proses memverifikasi data penerima bansos menjadi lebih sulit.

Di sisi lain, keberadaan warga yang didata oleh petugas RT/RW sulit untuk semuanya diawasi oleh pihak kelurahan.

“(wilayah) kami ada puluhan ribu KK, bayangin aja. Wilayahnya enggak besar banget, tapi padat, banyak yang kumuh miskin,” ungkapnya.

Baca juga: Kritik Masalah Bansos, Politisi PDI-P: Anies Tega Bayar Rp 207 Miliar untuk Formula E

Selain itu, masalah lain yang juga muncul adalah perubahan data penerima bansos setelah diverifikasi oleh kelurahan dan diserahkan ke tingkat pemerintah kota.

Winetrin mengatakan, kerap muncul beberapa nama baru yang sebelumnya tidak diajukan sebagai penerima bansos.

Alhasil petugas RT/RW dan kelurahaan harus melakukan verifikasi ulang.

“Ternyata memang kebanyakan nama yang muncul itu udah meninggal, atau kadang sudah enggak tahu keberadaannya dan warga itu sebelumnya memang tidak didata oleh RT/RW. Tapi sejauh ini sudah lebih baik. Karena kita sama-sama verifikasi terus,” kata Winetrin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com