"Akhirnya pada Kamis atau malam Jumat minggu kemarin kan kakek tiap hari lakukan aktivitas shalat. Kebetulan dia lagi pengin shalat tarawih nih di Mushala Baitul Muslimin yang 50 meter dari rumahnya. Shalat si kakek ini," lanjut Andre.
Warga sekitar rumah kakek sebelumnya sudah tahu bahwa kakek positif Covid-19, maka dari itu salah satu warga menghubungi pihak kelurahan Jembatan Besi.
"Ada yang mengerti kakek ini sudah terkena Covid-19 ada yang ngerti dan lapor ke pihak kelurahan dan akhirnya Jumat malam kemarin pihak Kelurahan turun bersama tim puskes Jembatan Besi untuk membujuk kakek dan untuk imbau supaya jangan dulu shalat ke mushala, disuruh istirahat gitu maksudnya," kata Andre.
Imbauan tersebut tidak berjalan mulus.
Perlu kedekatan dari hati ke hati agar kakek dan nenek mau menjalankan imbauan yakni dengan tidak keluar rumah dan mau dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis
Akhirnya, setelah diberi pengertian dan bantuan dari salah seorang cucu, kakek beserta nenek dibawa ke RS Tarakan.
"Akhirnya hari Minggu (10/5/2020) jam 09.00 WIB pagi dibawa langsung ke RS Tarakan kakek dan nenek dua-duanyanya yang positif langsung dibawa," kata Andre.
Setelah mengantar kakek dan nenek ke RS Tarakan, Andre juga meminta warga yang sempat kontak langsung dengan kakek untuk menjalani swab test.
Setelah didata, terdapat 34 warga yang menjalani swab test.
"Hari Minggu dilakukan swab test dan pada mau, di swab 34 orang," kata Andre.
Sambil menunggu hasil keluar, pihak kecamatan, koramil, Polsek Tambora langsung melakukan penyemprotan disinfektan ke mushala dan rumah kakek.
Warga juga diminta melakukan isolasi mandiri di rumah selama dua minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.