TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah menyayangkan tes Polymerase Chain Raction (PCR) atau dikenal dengan swab test yang hasilnya yang lama diperoleh.
Itulah sebabnya, kata dia, update kasus Covid-19 di Kota Tangerang sering terlambat lantaran pembaruan data baru keluar setelah 9-14 hari dilakukan tes swab.
"Hanya saya meragukan (hasilnya), karena pemeriksaan PCR lama," ujar Arief saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/5/2020).
Baca juga: RSUI Buka Layanan Drive Thru Tes Covid-19 dengan Metode Swab PCR
Untuk itu, kata Arief, dia meminta alat tes sendiri ke Menteri Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendi.
"Saya minta pak Muhadjir, coba kalau di daerah yang ada kasus lebih dari 25 atau 30, seperti Tangerang kasusnya banyak, tolong diberikan alat karena kami kesulitan (mendata kasus baru)," tutur Arief.
Arief mengatakan, salah satu risiko yang terjadi akibat lambatnya hasil tes swab tersebut adalah pasien yang terus beraktivitas seperti biasa.
Terlebih apabila pasien yang tidak memiliki gejala, kata Arief, bisa jadi sebelum mereka tidak mengetahui status positif atau tidak, pasien akan terus beraktivitas tanpa tau membawa virus Covid-19.
"Nah 9 hari (menunggu hasil tes) orang yang OTG dia belum tau statusnya, dia akan ke mana-mana dan bisa menularkan yang lain. itu yang jadi masalah," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.