Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah THR Pegawai Swasta: Belum Jelas, Dicicil, hingga Ditunda Desember 2020

Kompas.com - 13/05/2020, 05:10 WIB
Sandro Gatra

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berdampak pada pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) bagi para pegawai swasta jelang Lebaran.

Sebagian perusahaan tetap membayar THR seperti tahun-tahun sebelumnya.

Namun, ada perusahaan yang belum memberi kepastian soal THR. Ada juga mencicil pembayaran hingga menunda THR.

Ronald, pegawai kontraktor besar di Jakarta mengaku hingga saat ini belum ada informasi resmi soal THR. Padahal, biasanya THR cair H-14 Lebaran setiap tahunnya.

Baca juga: Pemprov DKI: Perusahaan yang Tak Mampu Bayar THR Harus Dialog dengan Pekerja

"Belum jelas sampai sekarang. Masih harap-harap cemas. Biasanya H-14, tapi sekarang udah lewat," ucap dia ketika berbincang dengan Kompas.com, Selasa (12/5/2020).

Informasi yang beredar di kalangan pegawai, kata dia, THR akan cair pada Desember 2020.

Ia mengakui bahwa saat ini keuangan perusahaannya terkena dampak pandemi Covid-19. Beberapa proyek memang masih berjalan, namun pembayarannya tersendat.

"Owner-owner kan kemampuan uangnya beda-beda. Jadi ada payment yang tersendat," kata dia.

Seandainya perusahaan benar menunda pembayaran THR hingga Desember, ia mengaku hanya bisa pasrah.

"Speechles, yah mau gimana. Sekarang siapa yang ngga butuh duit. Bukan buat Hari Rayanya, tapi buat hidup," kata dia.

Baca juga: Seluruh Perusahaan di DKI Diminta Bayarkan THR untuk Karyawannya

Sementara Tika, pegawai perusahaan ritel di Jakarta mengatakan, bosnya sudah menyampaikan tidak sanggup membayar THR penuh jelang Lebaran ini.

Pandemi Covid-19 membuat omzet turun drastis. Setelah berhitung, perusahaan hanya sanggup membayar 30 persen THR jelang Lebaran nanti.

"70 persen sisanya nanti pas Natal," ucapnya.

Yanti, karyawan startup agensi iklan di Jakarta bernasib sama. Biasanya, THR cair H-7 Lebaran.

Namun, ia mengaku sudah mendapat informasi lisan dari bosnya bahwa pembayaran THR bakal ditunda pada Desember 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com