“Terlalu banyak orang yang meninggal,” ujar epidemiolog Karolinska Institutet Claudia Hanson kepada BBC. Ia mengkritik pendekatan yang dilakukan otoritas Swedia dan beranggapan bahwa aktivitas publik semestinya sudah ditutup sementara pada Maret lalu.
Baca juga: WHO: Herd Immunity untuk Virus Corona adalah Konsep Berbahaya
Hari ini, 27 persen penduduk Swedia dinyatakan positif Covid-19. Tidak ada yang dapat memastikan bagaimana herd immunity dapat berperan dalam menghambat penularan virus SARS-Cov-2 di Swedia.
Epidemiolog Emma Frans kepada BBC berharap agar kekebalan komunitas ini bisa bermanfaat hingga vaksin Covid-19 ditemukan.
Lantas, berapa banyak populasi yang mesti terinfeksi penyakit agar herd immunity bisa terbentuk?
Maret lalu, Sulfikar Amir dan Fredy Tantri, dua peneliti di Nanyang Technological University Singapura coba menjawabnya dengan pemodelan matematis.
Hasilnya, herd immunity terbentuk jika setidaknya 81 persen populasi terinfeksi penyakit tersebut (Kompas, 11 Mei 2020).
Di Indonesia, jumlah itu sama dengan membiarkan 190 juta penduduk Indonesia terinfeksi Covid-19 agar timbul herd immunity.
Baca juga: Apa Itu Herd Immunity, dan Mengapa Bisa Sebabkan Kematian Massal?
Menjadi masalah karena Covid-19 berpeluang besar mengakibatkan kematian pada orang-orang usia lanjut atau memiliki riwayat penyakit penyerta.
Di samping itu, tingkat kematian pasien terkonfirmasi Covid-19 di Indonesia di atas rata-rata dunia dengan 6,8 persen kasus berujung kematian.
“Delapan puluh persen kasus Covid-19 mungkin tidak bergejala, 15 persen gejala sedang, 5 persen gejalanya sangat berat dan berisiko kematian,” ungkap epidemiolog Eijkman-Oxford Clinical Research Unit in Indonesia, Iqbal Elyazar dalam seminar virtual pada Selasa.
“Bayangkan. 5 persen dari jumlah penduduk (Indonesia, hasilnya sekitar 13-14 juta jiwa). Itu besar. Sangat luar biasa jumlah kematian pada kelompok bergejala berat. Strategi ini (herd immunity) berisiko tinggi, tidak dianjurkan,” tambah dia.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Bisakah Herd Immunity Diterapkan di Indonesia?
Masalah lain, kapasitas tes Covid-19 sangat rendah. Di antara lima besar negara terpadat di dunia, kemampuan tes Covid-19 pemerintah Indonesia paling jelek.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.