Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Perkotaan Diajak Terapkan Urban Farming

Kompas.com - 13/05/2020, 17:41 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Di tengah masa pandemi Covid-19 banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat untuk menujang kondisi ekonomi. Salah satunya dengan menjalankan program urban farming atau berkebun di lahan terbatas perkotaan seperti yang digagas Komunitas Indonesia Against Covid-19 (IAC-19)

Koordinator IAC-19 Agnes Lourda Budhidarma menjelaskan, konsep pertanian kota sangat tepat untuk diterapkan pada masa pandemi Covid-19.

Sebab, hasil panennnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan dapat menunjang kondisi ekonomi masyarakat.

Baca juga: Sudin KPKP Berencana Tambah 50 Titik Urban Farming di Jakarta Pusat

“Jika program urban farming diikut oleh banyak masyarakat, maka akan memiliki dampak yang lebih besar bagi kelangsungan hidup masyarakat perkotaan,” kata Lourda dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (13/5/2020).

Lourda mengatakan, aksi yang banyak dilakukan oleh para dermawan adalah mendonasikan makanan dan kebutuhan pangan. Tindakan tersebut menurut dia kurang tepat karena bersifat sementara dan bukan untuk jangka panjang.

Pemerintah kota, lanjut dia, mempunyai andil yang penting dalam menyediakan regulasi khusus untuk mendukung penerapan urban farming.

“Pemerintah patut menyusun langkah konkret untuk mencegah darurat pangan. Program ini merupakan salah satu solusi untuk ketersediaan bahan makanan dan memperkuat pangan kota itu sendiri,” ungkapnya.

Program urban farming sudah mulai dijalankan IAC-19. Pada tahap awal, pihaknya membagikan sejumlah perlengkapan seperti ember beserta bibit ikan dan sayuran kepada 14 RT di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.

Jika nantinya berhasil, IAC-19 akan memperluas program urban farming ke daerah perkotaan lain agar bisa diterapkan dan dimanfaatkan masyarakat untuk tetap berjuang selama masa pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com