TANGERANG, KOMPAS.com - Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta Febri Toga Simatupang membantah penumpukan antrian di Bandara Soekarno-Hatta akibat lonjakan penumpang.
Jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta selama masa larangan mudik jauh lebih kecil ketimbang jumlah normal jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kami informasikan tidak terjadi lonjakan penumpang," ujar Febri saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Kamis (14/5/2020).
Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Benarkan Terjadi Penumpukan Antrean Calon Penumpang Kamis Pagi
Febri mengaakan, jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang datang dan pergi pada Rabu (13/5/2020) kemarin hanya di angka 4.000-an orang.
Sedangkan hari ini, pergerakan penumpang yang datang dan pergi di Bandara terbesar di Indonesia tersebut tercatat di angka 5.700 orang.
"Sedangkan Soekarno-Hatta normalnya 150.000 penumpang per hari, sekarang hanya 5.700," kata Febri.
Febri mengatakan, penyebab utama penumpukan antrian adalah proses verifikasi dokumen perjalanan sebagai syarat perjalanan calon penumpang di masa larangan mudik.
Namun, kata Febri, penumpukan antrian tersebut tidak berlangsung lama.
Kurang dari 30 menit, lanjut dia, petugas sudah mengatur kembali antrian untuk melakukan physcal distancing.
Proses yang melibatkan banyak dokumen, kata Febri membuat calon penumpang yang akan melakukan validasi jadi menumpuk.
Adapun tiga dokumen yang harus divalidasi setiap penumpang berupa tiket pesawat, surat keterangan bebas Covid-19, dan surat tugas atau surat keterangan dari kantor dan instansi terkait.
"Dan itu divalidasi oleh tim satuan gugus udara Covid-19 bandara Soekarno-Hatta. Pemeriksaan proses validasi yang dilakukan secara teliti," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.