BEKASI, KOMPAS.com - Puskesmas Pejuang Kecamatan Medan Satria, Bekasi, sudah beroperasi kembali, Kamis (14/5/2020), setelah ditutup sementara pada Rabu (13/5/2020).
“Hanya kemarin doang tutup, sekarang udah buka lagi kok,” ujar Kepala UPTD Puskesmas Pejuang, Hani, saat dihubungi.
Hani mengatakan, Puskesmas Pejuang sempat ditutup kemarin lantaran ada pasien reaktif Covid-19 yang datang tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD).
Sehingga, seluruh area puskesmas harus disterilkan dengan penyemprotan disinfektan selama lima hingga enam jam.
“Iya jadi dia sudah jalani rapid test Covid-19, hasilnya reaktif. Dia datang ke puskesmas, tidak pakai pelindung diri dan berbaur. Ketahuan baru sama dokter, akhirnya dokternya langsung menutup Puskesmas,” kata Hani.
Baca juga: UPDATE 14 Mei: Bertambah 180 Kasus, Total Pasien Positif Covid-19 di Jakarta 5.617 Orang
Ia mengatakan, awalnya pasien tersebut hendak cuci darah di salah satu rumah sakit di Bekasi Timur.
Prosedur awal, pihak RS melakukan rapid test Covid-19 terhadap pasien tersebut sebelum cuci darah. Hasilnya, menunjukkan reaktif Covid-19.
Pihak RS kemudian merujuk pasien itu ke puskesmas untuk jalani tes swab polymerase chain reaction (PCR) untuk memastikan apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak.
Menurut Hani, tindakan pihak RS tersebut tidak tepat. Seharusnya, pasien itu diminta melakukan isolasi mandiri.
Baca juga: Karyawannya Positif Covid-19, Perusahaan Manufaktur di Cikarang Rumahkan 5.300 Pegawai
Meski saat ini Bekasi baru memiliki dua alat PCR di RSUD Kota Bekasi dan Labkesda Dinas Kesehatan, lanjut Hani, seharusnya pihak rumah sakit dapat melaporkan ke pihak puskesmas terkait hasil rapid test.
Nantinya pihak puskesmas berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait tes swab PCR.
“Dia harusnya diisolasi karena tahu dia rapid positif Covid, terlepas apakah benar-benar dia positif atau tidak. Ini dia malah dirujuk ke puskesmas, tindakan ini tidak tepat,” ujar Hani.
“Harusnya pihak rumah sakit yang lapor ke kami biar kami yang komunikasi dengan Dinas Kesehatan terkait tes swab-nya. Jadi pasiennya harus diisolasi,” tambah Hani.
Baca juga: Remaja Pembunuh Bocah di Sawah Besar adalah Korban Pelecehan Seksual, Kini Hamil 3,5 Bulan
Ia mengatakan, usai kejadian tersebut, kompleks puskesmas langsung disemprot disinfektan.
Sementara pasien tersebut tengah menjalani isolasi mandiri di rumah setelah dites swab PCR.
“Tinggal nunggu hasil PCR aja apakah dia positif atau negatif,” ucap dia.
Hani memastikan puskesmas kini kembali beroperasi seperti biasa. Bahkan, para tenaga medis di puskesmas tersebut telah diperiksa cepat maupun swab.
“Normal kok semua pelayanan, tenaga medis di puskesmas sudah diperiksa baik rapid maupun swab hasilnya nonreaktif. Kalau memang nanti harus dites tidak masalah,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.