DEPOK, KOMPAS.com - Universitas Indonesia (UI) melalui Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) mengembangkan DSS-CovIDNet.
Sebagai informasi, DSS-CovIDNet adalah alat bantu prediksi kasus pneumonia akibat Covid-19 berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) deep-learning.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI Amelita Luisa berujar, program ini dirancang oleh tim mahasiswa S2 serta alumni Departemen Fisika FMIPA UI.
Baca juga: Pasien Isolasi yang Meninggal di RSPI Sulianti Saroso Punya Riwayat Pneumonia Akut
"Mereka tergabung dalam tim riset AIRA (artificial intelligence for radiological applications)," ujar Amelita melalui keterangan resmi, Rabu (14/5/2020) malam.
Ia mengklaim, program ini bisa 98 persen akurat mengidentifikasi citra foto rontgen dada ke dalam tiga kategori, yakni pneumonia akibat Covid-19, pneumonia non-Covid-19, dan paru-paru normal.
Dengan akurasi tinggi ini, program ini diharapkan mampu menambah keyakinan dokter saat melakukan diagnosis.
Baca juga: Menderita Pneumonia, Aktivis dan Penulis AE Priyono Meninggal Dunia
"Akses data juga kami buka dengan harapan memudahkan para peneliti untuk turut menyempurnakan program ini," timpal Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi, Abdul Haris dalam keterangan yang sama.
Abdul melanjutkan, ada dua tim lain yang juga tengah mengembangkan program serupa, yakni tim dari Fakultas Kedokteran (FK) serta Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom).
Ia mengatakan, program ini dapat diakses untuk uji coba melalui laman http://sci.ui.ac.id/detectcovid/.
Pengguna dibatasi pada tenaga medis dan kesehatan di bidang radiologi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.