Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub Tangerang: Mudik Tetap Dilarang, Tak Ada yang Istilahnya Mudik Lokal

Kompas.com - 15/05/2020, 16:43 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kota Tangerang menegaskan tidak ada izin mudik lokal untuk wilayah Kota Tangerang.

Kepala Dinas Kota Tangerang Wahyudi Iskandar mengatakan Pemkot Tangerang akan menerapkan aturan larangan mudik sesuai dengan acuan yang saat ini berlaku yakni Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penangana Covid-19 No 4 Tahun 2020.

"Kota Tangerang itu mengacu pada satu, intinya kalau mudik acuannya satu, SE 4 Gugus Tugas Nasional, itu jadi acuan bersama," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/5/2020).

Baca juga: Pemprov DKI Larang Mudik Lokal Saat Lebaran

Dalam aturan Surat Edaran tersebut, kata Wahyudi, tidak dipisahkan antara mudik lokal dan mudik nasional sehingga aturan larangan mudik akan diseragamkan.

"Jadi yang namanya mudik itu tetap dilarang, tidak ada istilahnya mudik lokal, mudik interlokal," tutur Wahyudi.

Wahyudi mengatakan, cek poin selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Tangerang akan tetap difungsikan untuk memberlakukan pelarangan mudik.

Baca juga: Pemprov DKI Larang Mudik Lokal Saat Lebaran

Meskipun, kata Wahyudi, PSBB di Kota Tangerang masih belum dipastikan apakah diperpanjang atau tidak.

PSBB Kota Tangerang sendiri akan berakhir pada 17 Mei mendatang atau seminggu sebelum lebaran hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah berlangsung.

"Ada dua aturan PM 18 itu mengatur tentang regulasi PSBB, kedua tentang PM 25 terkait dengan larangan mudik. Di dalamnya diatur termasuk daerah yang melaksanakan PSBB daerah dinyatakan episentrum," kata dia.

Aturan tersebut, kata Wahyudi, dipertegas dengan Surat Edaran No 4 Tahun 2020 yang menyatakan larangan mudik dan hanya memperbolehkan beberapa sektor untuk bisa bepergian.

"Itu sudah diatur diikat kembali oleh SE 4 tahun 2020, jadi yang boleh itu hanya aparatur sipil negara, TNI Polri dan yang dianggap vital seperti orang meninggal dan repatriasi. Selebihnya itu ngak oleh," ujar Wahyudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com