Ia pun mengisahkan ulang percakapannya ketika A menjelaskan alasannya tak kunjung tiba di rumah kemarin.
"Kenapa belum pulang, Bang?" tanya Ina.
"Aku ditangkap," jawab A.
"Sama siapa? Kasus apa?" timpal Ina.
Tiba-tiba, suara di telepon berubah. Pelaku mengambil alih perbincangan.
"Iya, Bu. Ini anaknya jadi saksi soalnya melanggar PSBB karena berkerumun. Tenang saja, tidak akan diapa-apain," kata I, si pelaku.
Ina segera meminta nomor ponsel polisi tersebut serta bukti foto bahwa A sedang diperiksa. Ia merasa ada yang kurang beres.
Baca juga: Polisi Gadungan Bawa Lari 2 Bocah di Depok, Keluarga Syok karena Duga Penculikan
Namun, pelaku yang saat itu tengah membonceng A dan N di jalan raya menolak permintaan itu dengan nada terburu-buru.
"Jagain, ya, Pak!" ucap Ina.
Setelah itu tidak ada kabar apa pun dari putranya itu. Ina berinisiatif menghubunginya lagi.
"Abang di mana?"
"Masih di jalan," kata A.
"Menuju mana?"
"Markas... ke Jakarta Pusat," jawab A.
"Kok Jakarta Pusat? Ini kan wilayah Depok. Enggak bisa! Mana orangnya, sini izin dulu sama saya," tegas Ina.