Kelimanya diketahui tak memakai masker dan diwajibkan melakukan rapid test.
Baca juga: Gubernur Banten Perpanjang PSBB Tangerang Raya hingga 31 Mei
Untuk diketahui, rapid test bukan alat ukur yang bisa memastikan seseorang terserang virus corona. Pengujian cepat itu hanya ditujukan untuk melihat reaksi antibodi dalam tubuh terhadap kemungkinan adanya virus.
Jika ternyata positif, maka belum bisa dipastikan itu terkait virus corona. Bisa juga karena sebab lain.
Pengujian harus dilanjutkan dengan melakukan swab test atau yang dikenal dengan polymerase chain reaction test (PCR Test).
Arief kemudian meminta agar masyarakat mematuhi PSBB di Kota Tangerang karena banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) masih keluar tanpa perlindungan masker.
"Artinya kita harus terus waspada bahwa di luar masih banyak orang tanpa gejala yang melakukan aktivitas seperti biasa," kata dia.
Baca selengkapnya di sini.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melarang warga Jakarta keluar wilayah Jabodetabek. Warga dari luar Jabodetabek juga dilarang masuk ke Jakarta.
Larangan itu tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2020 tentang Pembatasan Kegiatan Berpergian Keluar dan/atau Masuk Provinsi DKI Jakarta dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Pasal 18 pergub tersebut menyatakan, pergub mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Baca juga: Anies: Masyarakat yang Ingin ke Jakarta Harus Urus Izin Masuk
Pada bagian akhir pergub, ada keterangan bahwa pergub tersebut diundangkan pada 14 Mei 2020 atau Kamis kemarin.
Dengan demikian, larangan warga di Jakarta keluar Jabodetabek dan sebaliknya warga dari luar Jabodetabek dilarang masuk Jakarta telah berlaku sejak Kamis kemarin.
Dalam pergub tersebut, ada golongan orang yang dikecualikan alias diperbolehkan keluar Jabodetabek dengan syarat mengurus izin melalui situs web corona.jakarta.go.id.
Baca selengkapnya di sini.
Saat sedang berada di rumahnya di kawasan Depok, Jawa Barat, Ina, tiba-tiba dikejutkan dengan dering telepon selulernya pada Kamis (14/5/2020) siang.
Ia melihat anak sulungnya, A (13), yang menelepon.
Dia tahu saat itu sulung yang akrab disapa "Abang" sedang pergi ke sekolahnya untuk mengantarkan rapor. Dia pun segera menjawab telepon itu.
Namun, kabar buruk langsung menyergapnya. Anaknya dibawa kabur orang tak dikenal. Ina pun syok.
Baca juga: 3 Jam yang Mencekam bagi Ibunda Korban Percobaan Penculikan oleh Polisi Gadungan di Depok