Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan WNA Jemaah Tabligh Akbar Positif Bikin Kasus Covid-19 di Sunter Agung Melonjak

Kompas.com - 18/05/2020, 16:37 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga negara asing (WNA) sekaligus jemaah tabligh akbar di Masjid Al-Muttaqin menjadi salah satu penyebab tingginya kasus positif Covid-19 di Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara.

Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan, baru-baru ini, puluhan orang WNA jemaah tabligh akbar dinyatakan positif Covid-19.

"Kan ada tambahan 30 (kasus positif) dari situ, jadi memang mereka tinggi sekali," kata Yudi saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Ini Dua Faktor yang Membuat Kasus Covid-19 di Sunter Agung Tertinggi di Jakarta

Lonjakan tiba-tiba terjadi setelah hasil swab test yang telah lama dijalani WNA tersebut keluar dengan hasil menunjukkan positif Covid-19.

Meski bukan warga asli Sunter Agung, WNA yang berasal dari berbagai negara itu tercatat di sana karena keberadaan lokasi masjid tersebut.

Sebelumnya, di Masjid Al-Muttaqin itu tengah diisolasi ratusan WNA jamaah Tablig Akbar.

Ratusan WNA jamaah tabligh akbar itu disebutkan Ketua RT 024 Suparjiono sudah ada di Indonesia sejak bulan Februari lalu.

Mereka datang karena ikut dalam program tabligh akbar dengan mendatangi berbagai wilayah di Indonesia untuk menyiarkan agama.

Baca juga: Ratusan WNA Jemaah Tabligh Akbar di Jakut Tertahan di Indonesia karena Tak Bisa Pulang

Namun belakangan, sejumlah daerah menutup akses dari mereka berkaitan dengan pandemi Covid-19.

Akhirnya WNA tersebut kembali berkumpul di Masjid Al Muttaqien, yang biasa disebut sebagai markas tabligh akbar tersebut.

RT 024 mengisolasi masjid tersebut sehingga tak ada satupun warga sekitar ataupun warga asing yang boleh keluar masuk lokasi masjid.

Sementara untuk kebutuhan pokok para jamaah Tabligh Akbar tersebut dibelikan secara online tanpa harus berinteraksi langsung dengan mereka.

Adapun pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 5.922 orang per Minggu.

Dari total pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2), 1.295 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 478 orang meninggal dunia.

Berdasarkan informasi di situs web corona.jakarta.go.id, tempat tinggal pasien positif Covid-19 tersebar di 260 kelurahan di Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com