Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kasus Daging Oplosan Sapi dan Babi di Tangerang, Kelabui Pembeli dengan Harga Murah

Kompas.com - 19/05/2020, 07:12 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Tangerang mendapat temuan penjualan daging sapi bercampur dengan daging babi dalam sidak pasar jelang Idul Fitri 1441 Hijriyah.

Kepala DKP Kota Tangerang Abduh Surahman mengatakan, sidak di Pasar Bengkok, Kecamatan Pinang Kota Tangerang tersebut terjadi pada Rabu (13/5/2020) lalu.

Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke Polres Metro Tangerang Kota dan disarankan untuk diuji kembali di laboratorium yang memiliki akreditasi untuk dijadikan alat bukti yang kuat.

Pada Sabtu (16/5/2020) pagi, DKP Kota Tangerang bergerak bersama Polres Metro Tangerang Kota untuk mendatangi pelaku dan kembali melakukan tes di depan pedagangnnya sendiri.

"Diperiksa langsung di pedagang dan hasilnya positif itu dicampur (daging babi)," kata Abduh saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Daging Oplosan Sapi dan Babi Dijual di Pasar Bengkok Tangerang Rp 70.000 per Kilogram

DKP Kota Tangerang, kata Abduh, bersama Polres Metro Tangerang Kota langsung menyita barang bukti 100 kilogram daging oplosan siap edar tersebut dengan campuran 36,6 daging babi dan 63,4 kilogram daging sapi.

Penjual langsung diamankan oleh Polres Metro Tangerang Kota.

Pedagang ditangkap

Pelaku berinisial A (41) pun diamankan pihak kepolisian. Dari hasil pengembangan, A tidak sendiri menjalankan bisnis daging sapi oplosan babi tersebut.

A diamankan saat berjualan daging oplosan tersebut di Pasar Bengkok Kota Tangerang, sedangkan penyetok daging babi dengan inisial RMT (30) berhasil diamankan di Jalan Irigasi Sipon Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang.

Setelah menyita 100 kilogram daging oplosan dari A, polisi juga berhasil menemukan barang bukti lainnya berupa 500 kilogram daging babi saat menangkap RMT.

Baca juga: Polisi Tangkap 2 Tersangka Penjual Daging Sapi Campur Babi di Kota Tangerang

Barang bukti lainnya berupa mobil Toyota Rush Nomor Polisi B-1729-VOI yang diketahui merupakan alat angkut dari ratusan kilogram daging babi yang dicampur daging sapi.

Daging oplosan dijual murah

Abduh Surahman mengatakan pedagang daging oplosan tersebut sengaja mencampur daging sapi dengan daging babi agar harga bisa lebih murah dari daging sapi normal.

"Ini memang kesengajaan pelaku, memang niat banget untuk mencampur daging sapi dengan daging babi supaya harganya lebih rendah dari yang lain," kata dia.

Motif tersebut dibenarkan juga oleh Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Sugeng Hariyanto.

Sugeng menerangkan pelaku yang kini sudah berstatus tersangka mengaku menjual daging oplosannya tersebut dengan harga Rp 70.000 per kilogramnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com