"Jadi saya tidak takut kalau Kecamatan Pademangan wah angkanya tinggi, saya pikirannya enggak begitu. Saya demi melindungi warga saya, penanganannya bakal lebih mudah ketika mereka masih sehat," ucap dia.
Benar saja, dari hasil rapid test tersebut, banyak sekali temuan di lapangan warga yang ternyata positif. Hampir setiap hari rapid test dilakukan, ada yang dinyatakan positif.
Dari 1.445 sampel rapid test, ada 593 orang yang dinyatakan reaktif. Angka tersebut yang kemudian memunculkan angka 150 pasien positif Covid-19.
Untungnya, kebanyakan dari mereka merupakan orang tanpa gejala (OTG) sehingga bisa tertangani dengan baik.
Dari ratusan pasien positif tersebut, Mumu mengatakan bahwa sebagian di antara mereka menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Mulanya, para warga yang isolasi mandiri itu mendapat bantuan makanan siap saji dari Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Namun, bantuan itu hanya berlangsung selama 14 hari. Setelah itu, warga terdampak Covid-19 ini harus kembali mencari makanan sendiri.
Baca juga: Mal di Jakarta Dijadwalkan Kembali Beroperasi 8 Juni 2020
Kondisi seperti itu tentu dianggap mengkhawatirkan karena warga yang terinfeksi tersebut bisa kembali berinteraksi dengan orang lain ketika ia mencoba memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menyadari hal tersebut, Mumu lantas mengajak PNS yang ada di Kecamatan dan Kelurahan untuk urunan demi memenuhi kebutuhan keluarga pasien positif tersebut.
"Awalnya kita belikan sembako 100 paket. Cuma waktu selesai bagikan sembako itu saya mikir mereka enggak bisa keluar cari untuk yang dimasak. Kepikiran saya, ya sudah bikin dapur umum. Jadi ya saya mulai aja dulu, nanti juga ada yang bantu kok," ujar Mumu.
Mumu lantas mengajak ibu-ibu PKK yang ada di Kecamatan Pademangan untuk memasak di dapur umum tersebut.
Dengan prinsip gotong royong yang tinggi, ibu-ibu PKK tersebut sampai membawa sendiri peralatan masak mereka untuk menolong sesama.
"Dari dana yang ada, saya hitung cuma kuat lima hari itu palingan. Tapi, ada yang tahu, banyak teman yang bantu mulai dari suplai elpiji, dana juga, wah lumayan ini," tutur Mumu.
Baca juga: Mal di Jakarta Siap Beroperasi Kembali dengan Protokol Kesehatan
Akhirnya dapur umum inilah yang menanggung gizi sehari-hari warga yang sedang isolasi mandiri, ataupun mereka yang terdampak karena keluarganya sedang diisolasi di rumah sakit hingga hari ini.
Pendistribusian makanan siap saji ini juga sebagai bentuk kontrol aktivitas warga yang sedang menjalani isolasi mandiri.