"Sebenarnya pembeli yang datang itu penyebabnya. Kalau tidak ada pembeli, para pedagang juga sepi. Sekarang pembeli berdatangan, ya pedagang pada buka," ungkap Yassin.
Baca juga: Pasar Tanah Abang Ramai Saat PSBB, Satpol PP Tak Tega Sita Barang Pedagang
Dia mengatakan, para pedagang membuka lapak jualannya di atas trotoar kawasan Pasar Tanah Abang sekitar pukul 08.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB.
Sementara waktu keramaian pengunjung terjadi mulai pukul 08.30 WIB.
Menurut Yassin, para pembeli yang datang itu kebanyakan bukan warga Jakarta, tetapi berasal dari kota-kota penyangga Ibu Kota, mulai dari Bogor hingga Bekasi.
"Pembeli rata-rata berasal dari Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi," ungkapnya.
Akibatnya, petugas Satpol PP kecamatan Tanah Abang kesulitan mengantisipasi kerumunan warga yang berpotensi terjadi penularan Covid-19.
Banyaknya pengunjung yang datang dan pedagang yang nekat berjualan menjelang Lebaran membuat Pasar Tanah Abang dijaga kondusivitasnya saat pandemi Covid-19.
Yassin mengaku jajaran petugas kecamatan kewalahan dalam mengatasi kondisi Pasar Tanah Abang saat ini.
Pihaknya sudah meminta bantuan penguatan personel ke Satpol PP tingkat pemerintah kota untuk menertibkan pedagang Pasar Tanah Abang.
"Jadi kami suruh tutup, ya mereka tutup. Tapi, ketika kami pindah ke tempat yang lain, pedagang tadi malah buka lagi di tempat yang sama," tuturnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan