Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat yang Menentukan, Akankah PSBB Jakarta Jadi Penghabisan?

Kompas.com - 20/05/2020, 10:09 WIB
Nursita Sari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Karenanya, bila Jakarta ingin mengendalikan pergerakan virus corona hingga tuntas, Anies menyatakan, seluruh warga di Ibu Kota harus makin disiplin berada di rumah.

Baca juga: Anies: Jakarta Bisa Memulai New Normal Jika Warga Disiplin dalam 2 Pekan

"Kita inginnya bisa sampai 70-80 persen yang berada di rumah. Makin banyak berada di rumah, makin rendah potensi penularan," ucapnya.

Tingkat penularan menurun

Anies menyatakan PSBB periode ketiga bisa menjadi PSBB penghabisan karena melihat turunnya tingkat penularan Covid-19 di Jakarta.

Anies menjelaskan, pada Maret 2020, tingkat penularan atau reproduction number Covid-19 di Jakarta, yakni 4. Artinya, 1 orang bisa menularkan Covid-19 kepada 4 orang.

Kebijakan-kebijakan Pemprov DKI sejak pertengahan Maret, termasuk PSBB, hingga banyaknya warga yang berada di rumah telah membuahkan hasil.

"Semenjak pertengahan April sampai dengan sekarang, ini sudah berhasil turun hingga sekitar 1," kata Anies.

Baca juga: Anies: Penyebaran Virus Corona Sejauh Ini Terkendali tetapi Belum Selesai

Anies menyampaikan, reproduction number Covid-19 dalam 2-3 pekan terakhir telah stabil di kisaran angka 1.

Namun, angka ini masih harus diturunkan hingga nol, artinya tidak ada lagi penularan.

Caranya lagi-lagi dengan tetap disiplin berada di rumah, termasuk saat Lebaran nanti.

"Karena itu terkait PSBB, bila kita disiplin tetap berada di rumah dua minggu ke depan, maka Insya Allah setelah dua minggu bisa keluar dari fase PSBB," ujar Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com