JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo belum bisa memastikan apakah commitment fee Formula E yang telah dibayarkan bisa ditarik kembali atau tidak.
Pemprov DKI sebelumnya didesak untuk menarik anggaran yang telah dibayarkan untuk penanganan Covid-19.
Director of Communication and Sustainability Formula E Jakarta, Felicia Idama mengatakan, hingga saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut tentang nasib anggaran Formula E yang sudah dibayarkan.
"Sejauh ini belum ada pembahasan lebih lanjut dan itu wewenangnya bukan di OC sebagai penyelenggara. Saat ini semua masih fokus pada covid-19," kata Felicia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (20/5/2020).
Baca juga: Pemprov DKI Sudah Bayar Commitment Fee Formula E Rp 207 Miliar
Felicia menuturkan bahwa pembahasan tersebut berada di tataran Dinas Pemuda dan Olahraga.
Jakpro selaku penyelenggara hanya mengikuti arahan untuk pelaksanaan dan teknis.
"Nah pembahasannya itu tatarannya memang ada di Kadispora. Bukan di OC, kita menunggu petunjuk dan arahan saja untuk penyelenggaraannya," ucapnya.
Menurut dia, saat ini penyelenggara belum bisa mengambil keputusan terkait penarikan anggaran.
"Kembali lagi pengalaman seperti ini kan belum pernah ya. Jadi kita belum tahu hal tersebut memungkinkan atau tidak karena kontrak kita kan 5 tahun," tambah dia.
Baca juga: Kritik Masalah Bansos, Politisi PDI-P: Anies Tega Bayar Rp 207 Miliar untuk Formula E
Adapun hingga saat ini Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Achmad Firdaus belum merespons lebih lanjut soal apakah penarikan tersebut dimungkinkan.
Firdaus mengaku telah membayarkan commitment fee 2021 sebesar Rp 207 miliar.
"Ini dalam proses pembahasan terutama Jakpro selaku penyelanggaran di sini dengan pihak Formula E itu dalam pembahasan. Teknisnya di Jakpro," kata Firdaus.
"Untuk MoU itu antara Jakpro dengan pihak Formula E. Tergantung perjanjiannya itu. Perjanjiannya antara Jakpro sama mereka. Ke Jakpro saja ya," lanjutnya.
Selain itu, commitment fee Formula E 2020 sebesar Rp 360 miliar juga telah dibayarkan sebelumnya.
Baca juga: Anggota DPRD DKI Kembali Desak Anggaran Formula E Dialihkan untuk Atasi Covid-19
Sementara itu, anggota DPRD DKI meminta agar setoran Formula E segera ditarik dan dialokasikan untuk Covid-19.
Salah satunya adalah Anggota Fraksi Demokrat DPRD DKI Jakarta Mujiyono yang meminta agar anggaran Formula E segera ditarik kembali.
Usulan ini diajukan lantaran menurut Mujiyono Formula E bukanlah program prioritas sehingga lebih baik dialihkan untuk memberi bantuan kepada masyarakat.
"Formula E kan totalnya Rp 1,6 triliun ada di beberapa tempat. Masa masih mau yakin juga Formula E diselenggarakan di akhir tahun, misalkan. Sudah enggak ada orang mau datang," ucap Mujiyono saat dihubungi, Kamis (2/4/2020).
Ketua Komisi A ini tak yakin Formula E bisa digelar meski wabah corona telah berakhir.
Dibanding rugi semakin besar, lebih baik dialokasikan untuk penanganan virus corona.
Selain Mujiyono, Anggota Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Jupiter turut mendesak penarikan uang tersebut.
"Saya dengan tegas meminta Pemrov DKI Jakarta untuk tarik balik uang commitment fee Formula E sebesar Rp 360 miliar," tutur Jupiter.
Sebagai anggota Komisi C yang menangani bidang keuangan, Jupiter mengungkapkan, kondisi keuangan daerah memang cukup mengkhawatirkan.
Apalagi APBD merosot hingga 53 persen akibat pandemi ini.
"Saya dengan tegas menyampaikan dalam rapat kerja komisi C terkait pembahasan anggaran perubahan tahun 2020. Sekarang ini Kondisi kas keuangan daerah dalam kondisi sangat memprihatinkan, merosot mengalami penurunan pendapatan sebanyak 53 persen," jelasnya.
Ia menuturkan, pandemi Covid-19 adalah kejadian force majeure (kejadian yang tidak dapat dihindarkan) yang dialami oleh seluruh dunia.
Sehingga Kegiatan Formula E seharusnya tidak dapat dilaksanakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.