“Mereka bilang hanya fasilitas itu yang dapat mereka sediakan, selebihnya tidak bisa. Kalau mau fasilitas lebih, kami dipersilahkan bawa AC (portable) sendiri,” ujar Soraya.
Kondisi hari pertama di Asrama Haji membuat dua anaknya tidak bisa tidur bahkan terus menangis.
Baca juga: Hingga 19 Mei, 168 Jenazah Dimakamkan dengan Protap Covid-19 di Kota Bekasi
Namun, keesokan harinya, Soraya meminta keluarganya untuk mengirimkan kipas ke Asrama Haji.
“Rumah saya tidak jauh dari Asrama Haji. Saya langsung minta keluarga bawa barang-barang yang dibutuhkan (kipas dan perlengkapan lainnya). Sejak saat ini anak saya tidak nangis lagi,” kata dia.
Soraya menambahkan, setiap WNI yang tinggal di asrama diberi makan, meski terkadang ada beberapa yang tidak kedapatan makan.
Untuk kebutuhan pribadi di kamar, kata Soraya, baru disiapkan setelah lima hari mereka dikarantina.
“Sehari sebelum pulang kami baru dapat family hygiene kit yang isinya handuk, selimut, sabun, shampoo, sikat gigi, odol pembalut, diaper, dan cutton bud,” ucap dia.
Tempat karantina tidak ramah bayi
Soraya menilai, tempat karantina di Asrama Haji tidak ramah bagi anak.
Padahal dalam protokol Gugus Tugas Covid-19 tentang “Pengasuhan anak tanpa gejala, anak dalam pemantauan, anak dalam pengawasan, kasus konfirmasi” Nomor: B-2 yang dikeluarkan tanggal 30 April 2020, anak diperbolehkan untuk isolasi mandiri.
Saat dikarantina di Asrama Haji, Soraya mengaku khawatir anaknya terpapar Covid-19.
Pasalnya, anaknya dikarantina bersama dengan ratusan orang dalam pemantauan (ODP).
Menurut ceritanya, banyak masyarakat yang dikarantina tak menggunakan masker. Bahkan para pekerja migran Indonesia (PMI) dilihatnya tidak jaga jarak.
“Saya khawatir saat di asrama, kebanyakan teman-teman PMI ini tidak melakukan social distancing. Mereka setiap hari berkumpul untuk ngopi pagi atau sekedar ngobrol di ruang tamu lantai atau di lobi bawah. Ada yang pakai masker, ada yang enggak. Ini sangat berisiko,” kata dia.
Oleh karena itu, menurut dia, anak sebaiknya diberikan fasilitas karantina sendiri yang layak atau diperbolehkan isolasi mandiri di rumah.