Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Imbauan MUI DKI Rayakan Lebaran di Tengah Pandemi, Larang Takbir Keliling hingga Ziarah

Kompas.com - 22/05/2020, 07:37 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari raya Idul Fitri tahun ini akan berbeda karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Berbagai tradisi Lebaran yang biasa dilakukan tiap tahun mungkin tidak bisa dijalani tahun ini. 

Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta telah memberikan imbauan-imbauan kepada warga Jakarta untuk menyambut Lebaran di tengah pandemi.

Pada intinya, MUI mengajak masyarakat untuk berlebaran sambil mematuhi aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Tak perlu takbiran keliling dan shalat Id di masjid

MUI DKI Jakarta menyerukan imbauan untuk tidak mengadakan takbir keliling menjelang hari Raya Idul Fitri nanti.

Seruan tersebut diterbitkan MUI DKI Jakarta dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) DKI Jakarta dalam seruan bersama tentang pelaksanaan shalat Idul Fitri 1441 Hijriah.

Baca juga: MUI Imbau Masyarakat untuk Tidak Ziarah ke Makam saat Idul Fitri

"Takbiran agar dilaksanakan di masjid/mushala dengan menggunakan pengeras suara dan tidak melaksanakan takbir keliling," demikian bunyi seruan bersama tersebut, Minggu (17/5/2020).

Seruan itu ditandatangani Ketua Umum MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar dan Ketua Pimpinan Wilayah DMI DKI Jakarta Ma'mun Al Ayyubi.

Dalam seruan itu, MUI dan DMI DKI Jakarta juga meminta masyarakat untuk menggelar shalat Idul Fitri 1441 Hijriah bersama keluarga di rumah.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kerumunan yang dapat menyebabkan risiko penularan virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.

"Shalat Idul Fitri yang lazimnya dilaksanakan berjemaah di masjid atau di lapangan, agar dilakukan bersama keluarga di rumah," demikian lanjutan seruan bersama itu.

Baca juga: Masyakarat Nekat Berkerumun demi Baju Lebaran, MUI: Haram Hukumnya

Larangan berziarah saat Idul Fitri

Munahar pun juga mengimbau kepada masyarakat, khususnya para umat muslim untuk tidak melakukan ziarah kubur saat Lebaran nanti.

Senada dengan imbauan-imbauan sebelumnya, MUI DKI Jakarta sengaja menerapkan peraturan agar masyarakat terhindar dari risiko penularan virus Covid-19.

"Kondisi Jakarta saat ini kan masih belum aman dari wabah virus Covid-19, karena itu saya minta sampaikan kepada masyarakat agar ditahan dulu ziarahnya," kata Munahar.

Sebagai pengganti ziarah kubur, Munahar pun menyarankan kepada masyarakat melantunkan doa-doa dan ayat-ayat suci Al-Quran di rumah masing-masing.

"Ziarah itu tidak harus kita datang langsung (ke tempat pemakaman), dari rumah pun bisa dengan berdoa," imbuhnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com