DEPOK, KOMPAS.com - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok Devi Maryori mengonfirmasi bahwa hingga kini sudah 24 perawat di rumah sakit tersebut yang dinyatakan positif Covid-19.
Ironisnya, mereka semua justru tidak melayani pasien Covid-19. Sebagian besar bertugas di poliklinik, sisanya tersebar di poli-poli lain di RSUD Kota Depok yang buka hanya tiga hari sepekan.
Devi menduga, mereka tertular oleh pasien-pasien tanpa gejala yang sebetulnya sudah membawa virus corona dalam tubuhnya, tetapi tidak jujur kepada para tenaga medis saat penapisan (screening) awal.
Baca juga: Perawat RSUD Depok Terkena Covid-19, Diduga akibat Pasien OTG yang Tak Jujur
Oleh sebab itu, ia mengklaim akan segera mengevaluasi sistem penapisan pasien.
Pertama, memperketat anamnesa (pertanyaan soal riwayat pasien).
"Kami minta pasien-pasien secara jujur mengatakan bahwa dia ada gejala atau dicurigai PDP (pasien dalam pengawasan)," tutur Devi ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (22/5/2020).
"Kemudian, di awal screening, lebih menganamnesa untuk bertanya soal kontak mereka, bagaimana aktivitasnya, kerjanya, dan keluarganya, screening lebih ketat," lanjut dia.
Baca juga: 15 Perawatnya Positif Corona, RSUD Depok Tutup Poliklinik untuk Pasien Non-Covid-19
Kedua, Devi dan jajaran bakal segera mengevaluasi protokol pelayanan pasien.
Pasalnya, sesuai protokol layanan di poliklinik, kata Devi, para perawat hanya diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD) level 1.
Sebagai perbandingan, para perawat pasien positif Covid-19 harus menggunakan APD level 3 dengan pelindung wajah (faceshield), masker N95, dan baju hazmat coverall.
"Kami akan evaluasi APD apakah sesuai standar. Selama ini, karena bertugas di poliklinik, mereka menggunakan APD yang sesuai dengan standar poliklinik. Ini bahan evaluasi kami," ujar dia.
"Kemudian mungkin alur (penapisan) dan lain-lain, meningkatkan perilaku cuci tangan para tenaga medis. Habis menangani satu pasien, cuci tangan. Evaluasi lah semua-muanya," sebut Devi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.