BEKASI, KOMPAS.com - Polres Kota Bekasi tangkap 17 terduga provokator tawuran antara organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dengan ormas Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) pada Kamis (21/5/2020) pukul 17.00 WIB kemarin.
“Ada 17 orang yang kita amankan (terduga provokator),” ujar Kassubag Humas Polres Kota Bekasi, Kompol Erna Ruswing Andari Hutajulu saat dihubungi, Jumat (22/5/2020).
Ia mengatakan, 17 orang terduga provokator tersebut tengah dalam pemeriksaan di Polres Metro Bekasi.
Baca juga: Sebelum Bentrokan Pecah, Dua Pemimpin Ormas di Bekasi Sudah Sempat Berdamai
Keterangan mereka digali untuk mengungkap siapa dalang dari tawuran tersebut.
“Sementara kita masih pemeriksaan dulu, mereka sudah kita amankan ke Polres,” kata Erna
Namun, Erna belum memastikan siapa saja yang ditangkap dari 17 orang tersebut.
“Belum dapat dipastikan, kita masih dalam pemeriksaan,” tutur dia.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan, bentrokan tersebut diawali ketika ormas PP yang sedang memesan minuman di warung kopi di Bintara, Bekasi menolak untuk membayar ketika ditagih oleh Toto, sang pemilik warung kopi, pada Kamis dini hari.
"Setiap malam anggota Pemuda Pancasila yang selalu di pos selalu pesan enam gelas tapi tidak mau membayar," kata Yusri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/5/2020).
Frustasi karena sedang mengalami kesulitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, Toto pun kemudian menagih bayaran kepada ormas.
Tak lama, Toto beradu mulut dengan salah satu anggota ormas PP, Iwan, yang berujung dengan tendangan yang dilayangkan Iwan kepada Toto.
Karena emosi, Toto lantas balas melawan dengan membanting tubuh Iwan yang mengakibatkan luka di bagian kepala.
Tak terima atas kejadian tersebut, tiga anggota ormas PP langsung mengeroyok Toto di tempat.
Dalam peristiwa tersebut, anggota ormas PP sempat melontarkan kalimat menantang kepada ormas PSHT.
Kejadian berakhir pukul 03.00 WIB, ketika Toto dengan ormas PP sepakat untuk berdamai dengan menandatangani surat perdamaian dan dokumentasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.