TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan mengakui jebolnya turap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan, Jumat (22/5/2020), karena tumpukan sampah yang berlebih.
"Untuk landfill sudah overload. Karena sampah yang masuk (TPA Cipeucang) itu per hari 300 ton," kata Sekretaris Dinas LH, Yepi Suherman saat dikonfirmasi, Sabtu (23/5/2020).
Yepi menjelaskan, TPA Cipeucang memiliki luas sekitar 2,5 hektare persegi.
Baca juga: Turap TPA Cipeucang Jebol, Sampah Longsor ke Aliran Sungai Cisadane
Jika mengacu para luas lahan tersebut, maka seharusnya tinggi tumpukan sampah tidak lebih dari 16 meter.
Kondisi saat ini, tinggi tumpukan sampah sudah melebihi 16 meter.
"Iya lebih dari 16 meter (tinggi tumpukan sampah). Sebenarnya, tergantung pengelolaan juga. Tapi amannya itu ya 16 meter," ucapnya.
Yepi menjelaskan, penumpukan sampah tersebut terjadi karena belum adanya tempat pembuangan alternatif lain yang dimiliki Tangerang Selatan.
Meski sempat bekerja sama dengan Pemkot Bogor dan Gubernur Jawa Barat dalam pembuangan sampah ke TPA Nambo, namun hingga kini belum terealisasi karena lokasinya belum siap.
"Kita juga bingung, karena (sampah) yang akan dibuang ke TPA Nambo Bogor, (lokasi) belum operasional," ucapnya.
Baca juga: Turap TPA Cipeucang Jebol Setelah Dilanda Hujan
Sebelumnya, Turap untuk menopang tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) Cipeucang, jebol.
Tumpukan sampah di TPA kemudian longsor dan jatuh ke aliran Sugai Cisadane.
Longsoran tumpukan sampah itu membuat sebagian aliran Sungai Cisadane tertutup. Sekitar 100 ton tumpukan sampah menutupi aliran sungai itu.
Yepi menjelaskan, saat ini Dinas LH telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane untuk menangani ambrolnya sampah tersebut.
"Saat ini penanganan mengeruk dengan alat yang ada. Perintah dari pimpinan dikeruk semoga bisa mengurangi volume agar air mengalir," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.