“Lebih capek ya pasti karena kitakan sekarang udah pakai hazmat, jadi capeknya lebih gitu. Tapi namanya tugas kan mau gimana lagi,” kata Fitri.
Kekecewaan pada masyarakat
Di tengah pandemi Covid-19 yang makin bertambah, ia kecewa melihat banyak masyarakat masih belum sadar pentingnya diam di rumah.
Menurut dia, jika makin banyak masyarakat yang keluar rumah berkerumun, maka makin banyak pula pasien Covid-19 dengan status orang tanpa gejala (OTG).
Status OTG dapat membahayakan lantaran kasusnya sulit dilacak. OTG bisa saja menyebarkan kasus Covid-19 ke semua orang.
“Ya sebel sih ya, soalnya pasti kan bakal tambah lama nih abisnya Corona, pasien-pasien OTG berkeliaran di mana-mana kan kita enggak tau,” ujar Fitri.
Fitri menyadari bahwa memang bosan berada di rumah lama-lama. Namun, dengan diam di rumah, masyarakat bisa mengurangi risiko penyebaran Covid-19 yang masif.
Dengan demikian, masyarakat ikut membantu pekerjaan tenaga medis.
“Saya ingin cepat pulang, kangen sama keluarga. Sekarang saya enggak tahu belum ada kepastian bisa pulang berkumpul keluarga,” kata Fitri sendu.
“Tenaga medis tidak meminta dihargai oleh masyarakat. Dengan mereka bandel aja udah memperberat pekerjaan kita. Pasien tambah banyak dan kadang ada yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi yang tidak bagus,” tambah dia.
Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tertib mengikuti aturan Pemerintah berada di rumah.
“Diam saja di rumah, syukuri aja bagaimana situasi kita. Tetap jaga kesehatan dan kebersihan agar sekeliling kita tetap terjaga,” tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.